(Disusun
guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pengampu mata
kuliah Dr. Suranto, M.Pd.
Disusun oleh:
Eka Ariska Putri (120210302005)
Kelas B
PRODI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
KEDATANGAN
BANGSA EROPA DI BENUA AMERIKA
Bangsa Eropa yang
pertama kali menjejakan kakinya di benua Amerika, tepatnya di wilayah Amerika
Utara adalah bangsa Noor atau lebih dikenal dengan sebutan Viking dari daerah
Nordik (Norwegia) yang berjalan ke barat dari Greenland Amerika
Utara pada tahun 981
M, di
mana The Red Eric mendirikan sebuah pemukiman sekitar tahun 985. Leif Ericson
puteranya, pada tahun 1001 di perkirakan telah
mengeksplorasi pantai timur laut yang sekarang adalah wilayah Kanada dan
melewati satu musim dingin di sana. Menurut
hikayat Norse, para pelaut ulung bangsa Viking telah mengarungi Lautan Atlantik
sepanjang pantai Amerika utara ke arah selatan sampai Kepulauan Bahama, namun
klaim ini belum bisa dibuktikan kebenarannya sampai sekarang. Meskipun demikian, pada tahun 1963, sisa-sisa
reruntuhan beberapa rumh kaum Norse dari masa itu ditemukan di
L’Anse-aux-Meadows, Newfoundland utara, sehingga mendukung klaim dari hikayat
Norse tersebut. Pelayaran
banga Viking tersebut sampai di daerah pantai Benua Amerika. Namun karena bangsa
Viking adalah para Bajak laut pengembara, mereka tidak mementingkan daerah
jajahan.
Dari kedatangan bangsa Noor yang dipimpin oleh Lief
Ericson ini sebenarnya tidak terlalu memiliki dampak besar bagi bangsa Eropa.
Begitu pula untuk penduduk asli Amerika atau disebut dengan suku Indian yang
tidak memperoleh apapun dari penjelajahan tersebut. Namun penjelajahan ini
adalah pembuka gerbang penjelajahan bangsa Eropa yang menemukan kawasan baru di
Benua Amerika, seperti Spanyol,
Portugis,
Inggris, Perancis, dan Belanda. Memang eksplorasi pada waktu itu banyak
dipelopori oleh negara-negara Eropa yang berada di pinggir laut, seperti: (Inggris, Perancis,
belanda, Portugal, dan Spanyol). Seperti diketahui bahwa
negara-negara tersebut mempunyai pemerintahan yang kuat dan kesadaran nasional
yang tinggi. Di sisi lain juga
negara-negara tadi berda pada jarah yang dekat dengan perdagangan di timur.
A.
SPANYOL
Bangsa
Spanyol mampu membiayai penjelajahan samudranya setelah Ratu Isabella dan Raja
Ferdinand berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil. Para penguasa Khatolik
mengurangi kekuatan para bangsawan, merampingkan birokrasi pemerintahan, dan
menyisihkan orang-orang yang merongrong kekuasaan, yaitu kaum muslim dan
yahudi. Kerajaan Spanyol menjadi sangat kuat.
Ratu Isabella mempercayakan 3 kapalnya dibawah
pimpinan Christophorus Columbus yang berlayar ke arah barat untuk mencari dan
menemukan sumber rempah-rempah di dunia Timur.
Christophorus Columbus (1451-1506) lahir di Genoa. Ia mendapatkan
pengetahuan tentang pelayaran ketika ia dinas/melayani Portugis. Ia bukanlah
orang yang pertama kali sampai ke timur dengan berlayar ke arah barat, tetapi
ialah yang pertama kali melakukannya. Pada tahun 1492, Columbus melakukan
pelayarannya yang pertama dan mendarat di Pulau Watling, bahamas. (Richard N.
Current, 1965: 6). Kapal Santa Maria, Pinta, dan Nina berlabuh pada 12 Oktober
1492 di sebuah pulau di Karibia,
Columbus menamainya San Salvador. Dia mengira pulau itu adalah bagian
dari India. Beliau bertemu dengan penduduk asli Amerika yang kemudian dikenal
dengan suku Indian. Selama 10 tahun Columbus melakukan 4 kali pelayaran. Selama
itu ia menemukan Haiti yang disebutnya Dominika, lalu San Salvador, Puerto
Rico, Jamaika, Kuba, Trinidad, dan Honduras di Amerika Tengah. Columbus juga
berhasil meng-Kristenkan orang-orang Indian.
Keberhasilan Columbus diikuti oleh orang-orang Eropa
yangberbondong-bondong mendarat serta bermukin di berbagai kawasan Amerika yang
disebutnya sebagai New World,
sebagai sebutan yang sangat Eropa sentris.
Penemuan yang
terjadi setelannya menambah pengetahuan bangsa Eropa mengenai benua Amerika,
tepatnya setelah Seorang saudagar
yang berasal dari Florentina,
Americus Vespucius (sebagian sumber menulis namanya dengan Amerigo Vespuci),
berlayar dan menuliskan pengalamannya
yang sebagian khayalan tentang penemuan benua baru. Kemudian surat-surat tadi
oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman, Martin Waldsemuller,
menerbitkan salah satu surat Americus Vespucius yang populer mengenai
perjalanan ke Dunia Baru (Amerika) dengan
saran bahwa daratan tadi dinamakan Americus.
Amerigo Vespucci (9
Maret 1454
- 22 Februari
1512)
adalah seorang pedagang,
penjelajah,
dan pembuat peta
dari Italia.
Ia memegang peranan penting dalam penjelajahan pantai timur Amerika selatan
antara tahun 1499
dan 1502.
Dalam perjalanannya yang kedua, ia menemukan bahwa Amerika selatan memanjang ke
selatan lebih jauh daripada yang diperkirakan oleh orang Eropa saat itu, dan
menyimpulkan bahwa ini bukanlah India,
melainkan sebuah benua baru. Pada 1529,
mereka berhasil membuat peta yang dapat diandalkan, yang
menggambarkan garis pantai
Atlantik dari
Labrdor ke tierra del Fuego.
Salah satu eksplorasi signifikan awal Spanyol
adalah ekspedisi hernando De Soto,
conquistador (penakluk veteran) yang mendampingi Francisco Pizarro selama menaklukan Peru. Setelah meninggalkan Havana pada tahun
1539, ekspedisi De Soto mendarat di Florida dan menjelajah ke Amerika Serikat
tenggar sampai sejauh Sungai Mississippi dalam pencarian harta karun. Orang
Spanyol lainnya, Fransisco Coronado, memulai dari Mexico pada tahun 1540 untuk
mencari Tujuh Kota Cibola yang menurut mitos berlimpah emas. Penjelajahan
Coronado membawanya sampai ke Grand Canyon dan Kansas, namun gagal menemukan
emas atau harta karun yang didambakan anak buahnya. Meskipun demikian, pasukan
Coronado meninggalkan hadiah yang tak disengaja di daerah itu, cukup banyak
kuda yang kabur untuk mengubah kehidupan di Daratan Besar (Great plains).
Beberapa generasi kemudian, orang-orang Indian Plains telah menjadi ahli penunggang
kuda, kecakapan yang selanjutya sangat meningkatkan rentang dan cakupan
kegiatan mereka. Sementara orang Spanyol merangsek maju dari arah selatan.
Semenjak saat itu sejak abad ke-17 dimulailah Era of
Great Voyage (Era Pelayaran Besar) untuk memperebutkan daerah Amerika
Utara yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa lain seperti Prancis,
Inggris, Belanda.
B.
PORTUGIS (Portugal)
Bangsa Portugis sebenarnya telah lebih dahulu
melakukan eksplorasi ke daerah baru jika di bandingkan dengan spanyol. Eksplorasi
yang sistematis terhadap benua Amerika dilakukan oleh bangsa Portugis yang
dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460), Keunggulan
maritim dari bangsa Porrtugis adalah berkat jasa dari Pangeran Henry ‘sang
navigator’, yang sangat mengabdikan hidupnya untuk belajar tentang kelautan
dan kemajuan pelayaran. Pangeran
Henry mengirimkan pelayaran demi
pelayaran, diantara pelautnya pergi ke selatan sejauh Cape Verde. Henry
berambisi untuk mengembangkan kejayaan Portugal dan oleh karena itu mendorong setiap penjelajah Portugal untuk
melakukan penjelajahan dan menemukan rute baru ke kawasan yang kaya akan
rempah-rempah, emas, dan perak. Melalui kepeloporan Henry, bangsa Portugis
memperoleh emas dari Afrika, yang akhirnya menetapkan jalur Portugal dari Afrika Barat sebagai jalur perdagangan dari
bangsa portugis.
Pada tahun 1500, armada berikutnya dengan tujuan
India, di bawah Pedro Cabral, tetapi kapalnya tertiup angin jauh sampai ke
selatan dan terdampar di pesisir Brazil. Jadi sebetulnya benua Amerika sudah
ditemukan pada dekade sebelum Columbus melakukan pelayarannya pada tahun 1492.
(Richard N. Current, 1965: 5). Ekspedisi Pedro Alvares Cabral ke
Brasil pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan bangsa Portugis atas
wilayah Amerika Selatan. Para penguasa dan pedagang lokal di daerah yang didatanginya dan yang tidak mau tunduk pada
Portugal diserang dan ditaklukkannya. Penjelajahan
Portugal ke Brasil sebenarnya memiliki niatan untuk mencari kekayaan di Brasil
yang mana Brasil sangat kaya akan bahan tambang berupa emas dan kayu
celup. Dan untuk orang-orang India yang sudah
memiliki tradisi komersial, berdasarkan rempah-rempah sebagai produk utama dan
kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut untuk penghidupan mereka.
Pada tahun 1526, Diogo Garcia mendarat di sebuah
tempat yang saat ini lebih dikenal Santa Catarina. Kolonisasi besar-besaran
muncul pada tahun 1530 ketika Bangsa Portugis mengirim ekspedisi Martim Alfonso
de Sousa.
C.
PRANCIS
Sementara orang Spanyol merangsek maju dari arah selatan,
kawasan sebelah utara dari yang sekarang menjadi Amerika Serikat lambat laun
terbuka lewat perjalanan-perjalanan yang dilakukan para penjelajah seperti
Giovanni da Verraano, lelaki asal Florentina ini berlayar untuk kepentingan
Perancis, Ia mendarat di North Carolina pada tahun 1524, lantas melanjutkan
pelayaran ke utara di sepanjang pantai Atlantik hingga ke tempat yang sekarang
menjadi pelabuhan New York. Sepuluh tahun kemudian, pelaut Perancis, Jacques
Cartier, berlayar dengan harapan besar-sama seperti orang-orang Eropa
sebelumnya untuk menemukan jalan tembus ke Asia. Ekspedisi Cartier di sepanjang
Sungai St. Lawrence meletakkan dasar untuk klaim Perancis di Amerika Utara,
yang berlangsung sampai tahun 1763.
Setelah runtuhnya koloni pertama mereka di Quebec pada 1540-an, kaum huguenot Perancis berupaya menempati pantai utara Florida dua dekade kemudian. Pihak
Spanyol memandang Perancis sebagai sebuah ancaman terhadap jalur perdagangan
mereka di sepanjang Sungai teluk (Gulf Stream) sehingga mereka menghancurkan
koloni itu pada tahun 1565. Ironisnya, pemimpin pasukan Spanyol Pedro Menendez
segera membangun sebuah kota baru yang dinamai St. Augustine yang tidak terlalu
jauh dari tempat itu. Inilah hunian tetap Erpa pertama di tempat yang kelak menjadi
Amerika Serikat.
Dalam tahun 1608 Samuel
de Champlain melakukan sebelas kali eksplorasi ke Amenka Utara dan menemukan
Quebec. Daerah yang sekarang menjadi wilayah Kanada tersebut dihuni oleh
orang-orang keturunan Perancis.
D. INGGRIS
Kekayaan berlimpah-limpah yang berguyur masuk ke
Spanyol dari koloninya di Meksiko, Karibia, dan Peru, merangsang penguasa
negara-negara Eropa lainnya. Dalam tempo singkat, negara-negara bahari baru
termasuk Inggris muncul dan mulai ambil bagian di Dunia Baru. Salah satu
penyebabanya adalah keberhasilan Francis Drake merampas kapal-kapal pembawa
harta Spanyol.
Pada tahun 1578, Humphrey Gilbert, penulis risalah
tentang pencarian Terusan Barat-Laut, mendapatkan hak paten dari Ratu Elizabeth
untuk menjajah ‘tanah yang masih dihuni bangsa barbar dan biadab’ di Dunia Baru
yang belum dikuasai negeri Eropa lainnya. Baru lima tahun kemudian upayanya
bisa dimulai. Ketika ia hilang di laut, saudara-tirinya, Walter Raleigh,
mengambil alih misi tersebut. Pada tahun 1585, Raleigh mendirikan koloni
Inggris yang pertama di Amerika Utara, di Pulau Roanoked di lepas pantai North
Carolina. Tempat itu kemudian terbengkalai dan upaya kedua dua tahun berikutnya
juga mengalami kegagalan. Butuh waktu 20 tahun sebelum Inggris mencobanya lagi.
Kali ini adalah Jamestown pada tahun 1607. Koloni yang dibangun ini sukses dan Amerika Utara pun
memasuki era baru. (USINFO, 2004:13)
E..BELANDA
Bangsa Belanda menyusul bangsa Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan dunia termasuk ke Amenka. Kolonisasi Belanda di Amerika dimulai sejak didirikannya West India Company di Pulau Manhattan tahun 1624 sebagai pangkalan dagang kulit binatang di kawasan Amerika. Pada tahun 1650 organisasi dagang Belanda di Amerika Selatan berhasil merebut beberapa pangkalan dagang Spanyol dan Portugal sehingga akhirnya organisasi itu mampu mengontrol jaringan dagang antara Amerika dan Eropa. Belanda juga mendirikan koloni di New Netherland. Namun demikian koloni tersebut tidak berkembang, bahkan tahun 1664 koloni tersebut direbut oleh Inggeris dan diganti dengan nama New York.
Bangsa Belanda menyusul bangsa Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan dunia termasuk ke Amenka. Kolonisasi Belanda di Amerika dimulai sejak didirikannya West India Company di Pulau Manhattan tahun 1624 sebagai pangkalan dagang kulit binatang di kawasan Amerika. Pada tahun 1650 organisasi dagang Belanda di Amerika Selatan berhasil merebut beberapa pangkalan dagang Spanyol dan Portugal sehingga akhirnya organisasi itu mampu mengontrol jaringan dagang antara Amerika dan Eropa. Belanda juga mendirikan koloni di New Netherland. Namun demikian koloni tersebut tidak berkembang, bahkan tahun 1664 koloni tersebut direbut oleh Inggeris dan diganti dengan nama New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar