(Disusun
guna untuk memenuhi tugas UAS mata
kuliah Sejarah Amerika)
Dosen
Pengampu mata kuliah Dr. Suranto, M.Pd.
Disusun oleh:
Eka Ariska Putri (120210302005)
Kelas B
PRODI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini dapat dikatakan masih jauh dari
harapan. Perekonomian Indonesia tergolong lambat karena berbagai permasalahan
yang dihadapi sekarang ini. Salah satu permasalahan yang sering kita saksikan
adalah seperti kesenjangan sosial antara masyarakat kalangan menengah keatas
dengan masyarakat kalangan bawah yang terjadi karena ketidakmerataan yang
diakibatkan oleh lambatnya pertumbuhan perekonomian negara saat ini. Dapat
dikatakan bahwa ‘’dalam menilai perekonomian Indonesia kita dapat melihat dari
kondisi rumah tinggal rakyatnya’’.
Masalah yang menyerang perekonomian Indonesia saat ini terdiri dari
berbagai macam bidang, seperti masalah yang timbul pada bidang industri rumah
tangga, pangan, jasa, masalah deflasi dan inflasi maupun ketidakbijaksanaan
pemerintah dalam memprioritaskan kebutuhan masyarakat umum. Sebagai salah satu
contoh permasalahan yang terjadi adalah masalah beberapa proyek pembangunan
infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah yang terkesan ambisius, pembangunan
yang tidak realistis dan cenderung terbatas pada perusahaan tertentu, misalnya
saja, Pembangunan jalan tol juga
tersendat. Dana yang sangat besar yang sebenarnya dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pembangunan atau pangan di daerah-daerah yang sulit dijangkau
pemerintah.
Oleh karena itu untuk keluar dari dilema ini, pemerintah harus segera
menyelesaikan masalah peraturan dan perundang-undangan secepat mungkin. Hal-hal
ini lah yang hingga saat ini terus menghambat dan sulit diatasi oleh pemerintah
dalam mengatasi perekonomian Indonesia yang mengalami ketidakstabilan.
Dengan berpandangan pada sejarah pemerintahan di Amerika Serikat utamanya
pada masa Presiden Roosevelt yang merupakan presiden ke-32 Amerika Serikat,
melalui kebijakan New Dealnya dalam mengatasi permasalahan ekonomi pada saat
itu kiranya dapat dijadikan panutan oleh para pemimpin-pemimpin di negeri ini.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
rincian yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi pokok penulisan pada
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)
Bagaimana
Kebijakan New Deal di Amerika ?
2)
Bagaimana Pengimplementasian
Kebijakan New Deal di Indonesia ?
3)
Bagaimanakah
manfaat dari penerapan Kebijakan New Deal di Indonesia ?
1.3
Tujuan
Sejalan dengan
rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini diantaranya adalah :
1)
Untuk dapat
mengetahui dan memahami Kebijakan New Deal di Amerika
2)
Untuk dapat
mengetahui dan mamahami Pengimplementasian Kebijakan New Deal di Indonesia.
3)
Untuk dapat
mengetahui dan mamahami manfaat dari penerapan Kebijakan New Deal di Indonesia.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1
Kebijakan New Deal Franklin Delano Roosevelt
Pada tahun
1929-1932 kondisi perekonomian Amerika Serikat mengalami depresi ekonomi yang membuat negara ini membutuhkan pertolongn segera. Krisis
ditandai dengan jatuhnya harga saham di Wall Street (New York) pada tanggal 24 Oktober
1929 yang menyebabkan bursa saham New York mengalami kerugian. Tingginya angka
pengangguran, over produksi, pertanian merosot, dan industri yang terganggu
merupakan faktor terjadinya krisis ekonomi. pemulihan dari
keterpurukan ekonomi dan pembaharuan untuk mencegah datangnya depresi ekonomi
di masa depan. Hal itulah yang menjadi tujuan Franklin D. Roosevelt saat ia
memutuskan untuk menerima tugas sebagai presiden Amerika yang ke-32
Berikut adalah biografi dari Franklin Delano
Roosevelt, Presiden Amerika Serikat yang ke-32 :
1) Dikenal
dengan nama
F.D Roosevelt atau FDR dia merupakan
seorang presiden Amerika Serikat ke-32, dia menjabat presiden di Amerika
Serikat dari tahun 1933 – 1945. Lahir pada 30 Januari 1882 di Hyde Park, New
York dan meninggal di Warm Springs, Georgia pada 12 April 1945 pada umur 63
tahun. Franklin adalah satu-satunya Presiden Amerika Serkiat yang terpilih
selama empat kali berturut-turut dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga
1945.
2) Beliau
merupakan salah satu tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah
kepresidenan Amerika Serikat, lahir dalam keadaan berkecukupan ia juga melewati
maa-masa sakit yang membuatnya cacat. Franklin juga adalah tokoh penting dalam
pendukung reformasi. Dia adalah seseorang yang mampu membawa Amerika Serikat
pulih dalam masa “Depresi yang Hebat”, dalam perencanaan terhadap Perang Dunia
II dia mempersiapkan AS untuk menjadi Gudang Senjata Demokrasi dalam melawan
kekuatan kuat dari Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang.
3) Franklin
Delano Roosevelt pertama kali menjabat sebagai Presiden pada tahun 1933, saat
ia menjabat sebagai presiden, AS mengalami puncak depresi yang sangat hebat
bahkan lebih dari 13 juta rakyatnya tak memiliki pekerjaan serta ekonominya
kurang.
4) Kesehatan
Roosevelt memburuk dan tepat tanggal 12 April 1945 di Warm Springs, Georgia ia
meninggal karena pendarahan otak
Pada 99 hari pertamanya Franklin Delano Roosevelt mengajukan dan
disetujui oleh kongres, serangkaian program yang kemudian dikenal dengan nama
New Deal. Kebijakan ekonomi dalam New Deal ini mempunyai tiga tujuan utama dan
tahap diantaranya adalah sebagai berikut :
1)
Untuk memberikan pertolongan (relief)
para korban yang timbul dari depresi perekonomian seperti pengangguran.
2)
Pemulihan (recovery) ekonomi
yang disebabkan oleh depresi ekonomi.
3) Pembaharuan (reform) bagi perekonomian amerika untuk
mengetasi depresi ekonomi.
Selama
masa awal pemerintahannya antara tahun 1933-1935 tahapan New Deal adalah recovery dan relief yang sering disebut
dengan New Deal pertama. Sedangkan untuk pemerintahan yang kedau kalinya
tahapan New Deal adalah reform yang dikenal dengan New Deal kedua.
Istilah
New Deal sendiri tercetus saat pidato penerimaan Roosevelt sebagai calon presiden dari partai demokrat, “I pledge you, I
pledge my self to a new deal for America people”. Sejak awal Roosevelt memulai
program New Dealnya Roosevelt selalu menekankan pada pemulihan pemulihan rasa
percaya diri dan optimisme masyarakat amerika. Roosevelt memcoba memperbaiki
rasa percaya diri masyarakat amerika terhadap pemerintah, setelah masyarakat
menganggap pemerintah gagal dalam Hoover gagal untuk mengatasi depresi ekonomi.
Saat itu sekitar 12 sampai 15 juta orang lebih kehilangan pekerjaan dan menjadi
pengangguran dan lebih ari 4.600 bank mengalami kebangkrutan dan tutup.
A.
Program New Deal I
Pada tanggal 9 Maret 1933 dikeluarkan Undang Undang
Darurat Perbankan atau Emergency Bank Act
untuk membuka kembali bank secara nasional setelah diliburkan pada 10 Maret
1933 bank telah melakukan berbagai transaksi penting. Pada saat pembukaan bank
tersebut Roosevelt menegaskan bahwa pemerintah akan menjamin semua deposito
masyarakat amerika yang berrnialai hingga 5.000 dollar. Pada saat yang
bersamaan iapun meyakinkan kepada mayarakat untuk tetap meyinpan uangnya di
bank karena usaha perbankan sudah mulai pulih dari depresi.
Pada 20 Maret 1933, pemerintah menerapkan Economy Act atau Undang Undang Perekonomian yang
digunakakn untuk memulihkan anggaran belanja negara dengan melakukan
penghematan pengeluaran keuangan negraa dengan mlelakuakan pemotongan uang para
anggota kongres sebanyak 100 dollar AS. Hal ini dilakukan utnk mengembangkan
anggaran pengeluaran pemerintah supaya anggraan ekonomi dapat lebih
diefisienkan.
Pada 31 Maret Civilian
Conservation Corps Reforestation Relief Act dikeluarkan sebagai upaya
membantu para pengangguran yang berusia muda dan atas Undang Undang ini dibentuklah CCC atau Civilian Conservation Corps, yang bertugas untuk memberikan
pekerjaan berupa konserfasi alam di daerah pedalaman kepada pemuda yang tidak
bekerja dengn kisaran usia 18-25 tahun agar mereka terhindar dari hal-hal
negatif dan kriminalitas.
Pada tanggal 19 April 1933 diterapkan Gold Standats Abandonend Act yaitu
peraturan yang menerapkan semuau kontrak rakyat dengan pemerintah yang erjumlah
20 dollar keatas akan dibayar dengan uang logam emas yang bertujuan untuk
membantu perdagangan luar negeri dan menghentikan penggalian emas di Eropa.
FERA atau Federal Emergency Relief Act dikeluarkan
tanggal 12 Mei 1933 dan Federal Emergency
Relief Administration kemudian terbentuk dibawah undang undang ini. Undang
Undang ini mewariskan pembangunan proyek – proyek pekerjan umum untuk
mempekerjakan penduduk di negara – negara bagian dan kota – kota di Amerika.
Dalam hal meningkatkan pendapatan pertanian mak
pemerintahan Roosevelt dan New Dealnya mengeluarkan AAA atau Agricultural Adjustment Act pada 12 Mei
1933. Undang Undang ini bertujuan utnuk memberikan bantuan ekonomi kepada
petani. Peraturan ini pada intinya berencana menaikan harga hasil panen dengan
memberikan subsidi kepada petani. Selain itu pemerintah dapat menerapkan dan
pemberlakuan kuota luas tanah yang boleh disewakan oleh para pemilik tanah
pertanian agar hasil panen tidak membanjiri pasar.
Dalam bidang industri pemerintah mengeluarkan
kebijakan pemulihan indusri yang dikenal sebagai National Industrial Recovery Act atau NIRA pada 1933. Program lain
yang dibentuk oelh Roosevelt adalah Publict
Work Administraton (PWA) dengan misi menyediakan lapangan pkerjaan dan
merangsang perekonomian dengan cara memberikan dana untuk mendorong yang
sudah, baru dan akan berjalan.
Sedangakan untuk mengatasi masalah sosial pada masyarakat Roosevelt pada 13
Juni 1933 mengeluarkan kebijakan Home
Owners a Loan Coeperation (HOLC) yang memberikan bantuna kepada masyarakat
untuk mendapatkan rumahnya kembali yang telah digadai akibat hutang yang
disebabkan oleh deperesi ekonomi.
Secara keseluruhan New Deal pertama belum dapat
berhasil meningktakan kemakmuran masyarakat dan mengeluarkan Amerika dari
krisis karena pada saat itu angka pengangguran di amerika sangat tinggi.
B.
Program New Deal II
Salah satu bentuk pembaharuan dalan New Deal adalah
keiginan dari presiden untuk menciptakan program lapangan pekerjaan dengan
skala besar. Kemudian dibentuk Works
Progres Administration (WPA) yang menekankan pada pemberian pekerjaan dari
pada sedekan bagi para pengangguaran.
Roosevelt pada tahun 1935 membuat berb agai program
diantaranya Rural Electrification
Administratife (REA) untuk menyedaiakan listrik ke daerah – daerah
pedalaman, National Youth Administration (NYA) yang membantu murid –murid
sekolah menengah dan mahasiswa untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan
menmberikan mereka pekerjaan paruh waktu, National Resources Planing Board untuk
meyusun rancangan bagi pembangunan sumberdaya alam jangka panjang, Banking Act yang memperkuat kontrol dari Federal Reserve Board serta megurang
kekuatan bank-bank suasta di pasar uang.
Roosevelt pada New Deal kedua ini juga mengeluarkan Social Security Act pada 1935, undang –
undang ini memberikan jaminan atau tunjangan asuransi yang diberikan kepada
pekerja ketika ia berhenti bekerja atau ketika usia mereka mencapai 65
tahunkeatas, selain itu juga membantu wanita-wanita yang orang tua tunggal dan
orang – orang cacat. Selanjutnaya ada National
Labor Relation Act yang menjmin hak pekerja untuk membentuk organisasi atau
serikat pekerja.
Melalui program New Dealnya ini Roosevelt
menciptakan program – program yang dapat menyerap tenaga kerja serta
mengeluarkan berbagai undang – undang
untuk mengetur kembali jalannya sektor ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Hasil yang dicapai dari program New
Deal adalah berhasil
mengurangi penggangguran, berhasil membangun berbagai macam fasilitas, berhasil
menaikkan pendapatan petani, dengan NIRA kaum buruh mendapat pekerjaan dan
perlindungan, dengan TVA masyarakat dapat menikmati listrik dengan harga yang
relatif murah.
2.2
Penerapan Kebijakan New Deal di Indonesia
Presiden Franklin D. Roosevelt mengeluarkan kebijakan yang kita kenal
dengan The New Deal Program. Inti pendapat Keyness adalah agar
pemerintah mendukung pembangunan proyek-proyek kebutuhan sosial, pembangunan
perumahan, rumah sakit, dan sekolah-sekolah. Di bidang keuangan, pemerintah
mengeluarkan kebijakan baru berupa penerbitan Undang-Undang Perbankan,
Undang-Undang Pasar Modal, dan Undang-Undang Lembaga Penjaminan Simpanan. Sejak
itu, pemerintah AS mendelegasikan pengaturan ekonomi ke tangan pemerintah
federal. Kebijakan New Deal ini lebih memfokuskan upaya untuk
mengatasi permasalahan penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan
perorangan, peningkatan pendidikan dasar dan peningkatan kesehatan dasar.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa ketiga undang-undang itu berkenaan
dengan industri keuangan yang diatur secara ketat oleh pemerintah federal.
Misalnya, memisahkan antara kegiatan di perbankan dan pasar modal. Pertanyaan
yang sama terulang kembali, yaitu apakah pemerintah perlu mengatur dengan ketat
atau detail industri keuangan. Jawabannya adalah penerbitan undang-undang
lembaga keuangan yang dikenal dengan Dodd-Frank Act, yang intinya
membatasi keleluasaan industri keuangan untuk menjual produk keuangan dan/atau
mengembangkan bisnis.
Indonesia meskipun
sekarang ini diberitakan bahwa keuangan indonesia telah stabil namun jika
dilihat pada realitanya harga sembako dipasaran masih belum stabil terlebih
lagi menjelang hari –hari besar seperti Ramadhan. Hal ini akan berdampak pada harga barang –
barang tersebut diapsaran yang akan melambun tinggi namun sulit untuk ditemukan dipasaran. Untuk mengatasinya, pemerintah
Indonesia perlu mengadakan suatu
trobosan baru dalam kaitannya untuk mengatasi masalah perekonomian di negara
berkembang ini misalnya saja dapat dengan memberikan bantuan kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas dengan mengajukan
permohonan kepada Bank Indonesia untuk memperoleh Fasilitas Pendanaan Jangka
Pendek (FPJP) dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri
perbankan dengan cara meningkatkan jumlah simpanan nasabah yang dijamin oleh
LPS serta tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan.
Sistem perpajakan
kita juga belum dapat menjangkau semua warga negara walau program intensif
reformasi perpajakan (Pintar – Program Intensif Tax Reform) sudah dijalankan
sejak Kabinet Indonesia Bersatu I. Penerimaan pajak negara mungkin bisa naik.
Namun tampaknya kebijakan memberesi para penunggak pajak ini lebih didorong
oleh motif persaingan politik ketimbang politik kebijakan murni.
Di sini, perlu diingat bahwa salah satu syarat pengaturan yang baik
adalah dengan memperhatikan interaksi antar-tiga dimensi, yaitu ekonomi,
politik, dan hukum, dalam proses pembentukan suatu institusi.
Konkretnya, bentuk pengaturan institusi harus meminimalkan pengaruh
negatif dari pemerintah, pengaruh negatif dari industri keuangan, dan terakhir
kesewenang-wenangan oleh institusi itu sendiri. Sebagaimana halnya dengan
ajaran Hayek, bahwa intervensi pemerintah harus memenuhi disiplin tertentu,
dalam membuat kebijakan pemerintah harus memperhatikan asas-asas umum
penyelenggaraan negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 3 UU Nomor 28 Tahun
1999, yaitu asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan
umum, keterbukaan dan proporsionalitas, profesionalitas, serta asas
akuntabilitas.
Singkat kata, standar tertinggi yang dipakai untuk menilai kebijakan
adalah kepentingan masyarakat. Hal itu perlu menjadi pemahaman manakala
pemerintah dihadapkan pada kondisi harus membuat suatu kebijakan dalam situasi
yang tidak normal atau keadaan krisis.
Ketika harga
yang harus dibayar adalah kelambanan pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian
daya serapnya terhadap tenaga kerja pun belum bertambah banyak, apakah kita
akan terus menerus berputar pada pendekatan konvensional semacam itu. Seperti
juga kita hanya menunggu sampai utang luar negeri lunas. Bukankah masalahnya
tak boleh dibiarkan terlalu lama. Orang lapar dan menganggur tak bisa terlalu
lama menunggu.
Reformasi
ekonomi dan perbaikan iklim investasi merupakan langkah tepat dan harus
dilakukan namun itu akan terlalu lama. Sekarang diperlukan langkah
nonkonvensional agar tercapai new speed berupa percepatan pertumbuhan
ekonomi. Langkah dimaksud bisa berupa kebijakan fiskal, insentif investasi dan
masih banyak lagi. Persoalannya bagaimana apabila itu kemudian berbenturan
dengan kepentingan menjaga stabilitas makroekonomi.
''New Deal''
adalah semacam stimulus baru bagi percepatan gerak
perekonomian. Bagaimana pun kebijakan ekonomi tak bisa melompat-lompat dan
tetap boleh ahistoris. Karena bagaimana pun pada masa lalu, terutama pada masa
Orde Baru, telah diperoleh capaian-capaian yang tidak kecil dan berbagai
variasi kebijakan. Jadi yang harus dilakukan adalah penambahan dan
penyempurnaan. Atau menurut istilah Hal Hil ada semacam modifikasi. Sekali lagi
bukan paradigma baru yang diperlukan.
Katakanlah
sekarang orang ribut tentang perlunya revitalisasi sektor pertanian sebagai
salah satu upaya menembus kebuntuan dan mempercepat pertumbuhan, sejak Pelita I
hal itu sudah dinyatakan. Bahkan
bagaimana tahapannya mulai dari sektor pertanian yang tangguh sampai ke
industri yang berbasis sektor pertanian sudah diniatkan. Sayang pelaksanaannya
menyimpang dan tak terkontrol. Industri berkembang sendiri meninggalkan
pertanian sementara sektor itu tak pernah disentuh oleh kebijakan efektif
terutama dalam meningkatkan nilai tukar produk-produk pertanian.
Kita
sependapat perlunya ''new deal'' dalam ekonomi karena bagaimana pun
momentum baru diperlukan untuk memberikan energi dan kekuatan baru. Terlebih
mengadapi persaingan global yang makin dirasakan sekarang ini. Daya saing
internasional makin lemah sementara titik balik dalam perekonomian belum
terjadi. Pada saat yang sama kita makin masuk dalam perangkap dan jebakan utang
entah sampai kapan bisa teratasi. Pada dasarnya ''new deal'' ekonomi
yang dimaksud adalah bagaimana mengembangkan kebijakan makro yang ekspansif,
melalui kebijakan fiskal, moneter dan sebagainya. Sementara itu kita
membutuhkan pemantapan secara kelembagaan, baik dalam ekonomi maupun politik.
New deal
pada prinsipnya adalah langkah praktis Presiden Roosevelt untuk mengatasi
depresi ekonomi berkepanjangan yang melanda Amerika Serikat.
Sementara New Deal yang dilontarkan oleh Presiden SBY, merujuk pada suatu
terobosan, keluar dari pakem-pakem teoritis yang konvensional, bersifat janga
pendek, dengan tetap fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pemenuhan
kebutuhan dasar masyarajat akan kesehatan dan pendidikan. Presiden SBY
mengharuskan adanya semacam targeted poverty reduction policy, targeted
employment creation policy, targeted education policy, dan targeted healt
improvement policy.
New Deal
merupakan rencana aksi. Berkaca pada keberhasilan new deal yang digagas
Roosevelt The Great Depression di tahun 1930-an. Poin terpenting yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana pembiayaan rencana aksi itu. Bagaimana cara
pembiayaan program-program New Deal. Jawabannya adalah ada dalam expenditure
policy, yaitu dimana program-program yang dianggal tidak perlu atau kurang
mendesak agar ditunda untuk sementara waktu, sampai kondisi keuangan relatif
membaik. New Deal mestilah lebih bersifat jangka pendek dan menengah yang lebih
fokus, dan tentu dengan targeted action plan. Stabilitas plus growth, plus
lapangan kerja, plus quality of life.
Beberapa kebijakan yang dicanangkan dalam program New Deal yang dapat diterapkan di
Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Economy Act atau Undang Undang Perekonomian
Dari undang – undang perekonomian ini seharusnya Indonesai dapat
mempelajari dan menerapkannya dalam kebijakan perekonomian di negeri ini. Inti
dari undang – undang ini adalah “melakukan penghematan pengeluaran keuangan
negraa dengan mlelakuakan pemotongan uang para anggota kongres”. Dengan adanya
pemotongan gaji yang diperolah dari para anggota pemerintahan maka dirasa akan
dapat menambah anggran belanja indonesia. Atau singkatnya uang tersebut dapat
digunakan untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat. Misalnya saja
pengembangan dalam sektor pendidikan yang akan lebih memberikan dampak yang
besar bagii negeri ini dimasa yang akan datang, hal ini dikarenakan apabila
seluruh anak-anakdi Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak maka mereka
akan dapat mampu membangun negara ini dimasa yang akan datang dan tidak menutup
kemungkinan untuk menjadikan negara dengan segala kekayaan alammya ini menjadi
negara maju. Tentunyay dengan SDM atau sumber daya manusia yang baik pula.
2) Civilian Conservation Corps Reforestation Relief Act
Kebijakan ini “dikeluarkan
sebagai upaya membantu para pengangguran yang berusia muda”. Dari sisni
Indonesai dapat mencontoh dan menerapkannya di negeri sendiri. Karena kebijakan
ini dirasa sangat bermanfaat. Jika dibandingkan dengan kebijakan yang
diterapkan sekarang ini yaitu misalnya seperti pemberian BLT atau Bantuan
Langsung Tunai, RASKIN atau Beras Miskin, dan masih banyak lagi kebijkan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang hampir semuanya berupa pemberian bantuan
secara tunai entah itu dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang. Menurut saya
pribadi hal ini dirasa kurang efektif, Mengapa demikian ? Ini dikarenakan
apabila kita memberikan bantuan kepada rakyat utamanya masyarakat kalangan
menengah ke bawah berupa bantuan tunai kemungkinan untuk mereka menjadi berken=mbang
lagi dalam hal ekomoninya akan sangat kecil. Karena bantuan tadi akan habis dan
tidak akan di infestasikan dalam hal usaha atau apapun. Kebanyakan dari mereka
akan membelanjakan uang tersebuat atau yang saya temui mereka malah menjual
bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut. Selain ituu dalam hal
penyalurannya pada masyarakat juga akan mengalami ketidakefektiffan dengan
ditemui banyaknya masyarakat kalangan menegah keatas yang ikut-ikutan dalam
penerimaan bantuan tersebut.
Apabila pemerintah menerapkan kebijakan ini yaitu memberikan lapangan
pekerjaan bagi kalangan pemuda utamaya dalam hal ini dikarenakan pemuda
utamanya, maka dirasa akan lebih efektif. Kita tidak lagi memberikan dalam
bentuk tunai tapi dalam bentuk pemberian pekerjaan. Misalnya saja pekerjaan
kaitannya dalam pembangunan di daerah-daerah atau pelosok desa, selain juga
mengurangi penganguran juga dapat memperecepat pembangunan di daerah-daerah
pelosok iindonesia yang selama ini sudah banya disiarkan diberbagai media
elektronik bagimana keadaan pelosok daerah yang ada di indonesia. Begitu sangat
memprihatinkan, hanya untuk mengambil air saja harus berjalan puluhan kilometer
dan masih banyak lagi permasalahan yang ada di daerah-daerah pelosok
3) Agricultural Adjustment Act
“Undang
Undang ini bertujuan utnuk memberikan bantuan ekonomi kepada petani”. Undang –
Undang ini juga dapat dijadikan contoh atau
dalam hal ini referensi bagi undang – undang pertanian yang ada di
Indonesai. Dengan memberikan bantuan berupa sunsidi kepada petani maka dapat
menaikan harga hasil. Selain itu pemerintah dapat menerapkan dan pemberlakuan
kuota luas tanah yang boleh disewakan oleh para pemilik tanah pertanian agar
hasil panen tidak membanjiri pasar. Dengan penerapan undang – undang ini maka
akan sangat membantu para petani utamanya adalah para petani kecil.
4) Tennessee
Valley Authority (Otoritas
Lembah Tennessee)
Merupakan
program yang cukup memiliki kuasa untuk membangun perekonomian dan sosial
masyarakat lembah Tennessee. Hal ini akan sangat membawa dampak yang sangat
baik apabila diterapkan pada daerah-daerah di Indonesai yang dalam hal ini
belum terjangkau oleh listrik. Tidak usah jauh – jauh, contohnya seperti di
daerah Sillo Kabupaten Jember dan masih banyak lagi daerah –daerah yang ada di
Indonesia utamanya adalah daerah –daerah pedalaman dan perbatasan yang sebagian
besar belum terjangkau listrik. Dengan menerapkan program ini yaitu melaiu
pemanfaatan lembah yang ada di suatu daerah selain dapat mengaliri kebutuhan
listrik pada masyarakat juga dapat menghidupkan perekonomian di daerah
tersebut.
5) Publict Work Administraton (PWA)
“misi menyediakan lapangan
pkerjaan dan merangsang perekonomian”. Sebenarnya program semacam ini sudah
diterapkan dii Indonesia yaitu program KUR atau Kredit Usaha Rakyat yaitu berupa
pemberian pinjaman kebada industri kecil dalam pendanaan produksi barangnya.
Tapi terdapat sedikit perbedaan dengan salah satu program New Deal yang
diterapkan di Amerika ini, yaitu tidak hanya memberikan bantuan pada industri
masyarakat tapi juga menyediakan lapangan pekerjaan. Sebenarnya program KUR
yang dicanangkan oleh penerintah Indonesia juga dapat merangsang lapangan
pekerjaan baru. Namun jika dilihat pada faktanya hal ini belum begitu tersa
dampakknya. Dikarenakan bentuk usahanya yang hanya usaha berskala kecil bahkan
home industri, yang hanya dapat menampungsedikit tenaga kerja.
6) Rural Electrification Administratife (REA)
“menyedaiakan listrik ke daerah – daerah pedalaman” Hampir sama dengan
program TVA tadi, perbedaannya terletak pada Lembah Terresse, kebijakan TVA
hanya berlaku pada kawasan lembah TVE, dengan penerapan program ini di
Indonesia yaitu melalui peyediaan listrik ke daerah – daerah pedalaman akan
sangat membantu dalam mengembangkan perekonomian dan keadaan sosial yang ada di
suatu wilayah, wilayah tadi tidak akan terus menerus dibelenggu dengan
kegelapan dar segala perkembangan yang sudah terjaid pada daerah – daerah pada
umumnya.
7) National Youth Administration (NYA)
Membantu murid –murid sekolah menengah dan mahasiswa untuk dapat
melanjutkan pendidikan mereka dengan menmberikan mereka pekerjaan paruh waktu. Program ini mungkin belum mahkan tidak
dibicarakan oleh pemerintah pendidikan kaitannya dalam menangani masalah
pendidikan yang ada di Indonesia, bantuan – bantuan yang diberikan kepada para
siswa atau mahasiswa yang ditemukan sekarang ini adalah berupap beasiswa tunai
yang diberikan pada siswa yang berprestasi maupun pada siswa yang termasuk
golongan siswa tidak mampu. Namun belum pernah saya dengar pemerintah
mencanagkan bantuan pada siswa untuk dapat melanjutkan studinya berupa
pemberian kerja paruh waktu, hal ini selain akan membantu dalam pemenuhan
kebuthan sekolahnya juga akan mendidik siswa untuk dapat bekerja keras dalam
memenuhi kehidupannya, dan akan memberikan pelajaran kehidupan pada siswa tadi
betapa sangat berharganya hal yang mereka jalani. Ini juga akan dapat
menanamkan karakter yang disiplin dan jiwa pekerja keras dalam diri siswa
tersebut.
8) National Resources Planing Board
Meyusun rancangan bagi pembangunan sumberdaya alam jangka panjang.
Program ini apabila diterapkan di Indonesia maka akan dapat mengorganisir
pembangunan sumber daya alam yang ada diIndonesia. Seperti yang bisa kita temui
di lapangan sebagian besar sumber aya alam Indonesia itu dikelola oleh pihak
asing dengan hampir seluruh keuntungan yang akan masuk dalam kantung negara
asing tersebut dan rakyat Indnesia hanya dijadikan sebagai buruh dari suatu
pabrik tersebut. Melauli penerapan program ini maka akan dapat mengoptimalkan
sumber daya alam yang tersedia.
9) Social Security Act
Undang – undang ini memberikan jaminan atau tunjangan asuransi yang
diberikan kepada pekerja ketika ia berhenti bekerja atau ketika usia mereka
mencapai 65 tahunkeatas, selain itu juga membantu wanita-wanita yang orang tua
tunggal dan orang – orang cacat.
Untuk pemberian jaminan pada karyawan yang telah berusia diatas 65 tahun
sebenarny asudah diterapkan di ndonesai atau yangbiasa kita kenal dengan Uang
Pensiun, yang diberikan pada karyawan yang sudah pensiun dengan batasan usia
kurang kebih 65 tahun, sedangkan untuk membantu wanita – wanita yang merupakan
orang tua tunggal atau dalam hal ini biasa disebut dengan Janda dan bantuan
kepada orang cacat.
10) National Labor Relation Act
Menjamin hak pekerja untuk membentuk organisasi atau serikat pekerja.
Kiranya program semacam ini sudah diterapkan di Indonesia, sejalan dengan
adanya organisasi buruh yang setispp tahunnya menuntut kejelasan nasibnya pada
pemerintah.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan
New Deal yang diterapkan oleh Presiden Roosevelt untuk mengatasi
depresi ekonomi berkepanjangan yang melanda Amerika Serikat lebih
memfokuskan upaya untuk mengatasi permasalahan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan perorangan, peningkatan pendidikan dasar dan peningkatan
kesehatan dasar.
Memang dalam
pemerintahan Presiden Susilo Bammang Yudhoyono tahun 2004-2009 beliau mengagas
New Deal yang berkiblat pada kebijakan Roosevelt, tapi menurut saya penerapannya masih belum maksimal. Memang selamai ini
dijelaskan bahwa perekonomian indonesia sekarang sudah mulai membaik. Namun
masih banyak lagi masyarakat Indonesia yang hidup sedikit diatas garis
kemiskinan. Selain itu juga kurangnya pengoptimalan Sumberdaya Alam yang
melimpah dari wilayah Indonesia yang akhirna membuat negara ini masih tetap
pada predikat negara berkembangnya. Sumber daya manusia yang unggul menjadi
salah satu kendala. Ini sudah digagas oleh presien Susilo Bambang Yudhiyono
melalui program penerimaan beasiswa Bidikmisi yang memiliki misi untuk “memutus
mata rantai kemiskinan”. Yang masih menjadi kendala adalah kurangnyya
kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah maupun perusahaan baik swasta pada
anak0anak muda ini, sehingga banyak kasus ditemui mereka bekerja pada
perusahaan asing. Alangkah lebih baiknya lagi apabila mereka dapat bekerja
memajukan negaranya sendiri.
Dari kebijakan
New Deal yang diterapkan di Amereika sekitar tahun 1933-an akan sangat membantu
dalam pengoptimalan berbagia sektor yang dimiliki oleh Indonesai apabila
diterapkan dengan baik dan disesuaikan dengan kondisi di negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Francis Whitney, ed. Keith W. Olsen. 2005. Garis
Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri A.S.
2.
Ningsih Yuniah.
2008. Program New Deal (Usaha Perbaikan
Kondisi Ekonomi Amerika Serikat Tahun 1920-1930-an). FIB Universitas
Indonesia
3.
Kebijakan New2
Deal Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia Pdf.
4 komentar:
Syukur kepada Allah yang maha kuasa untuk memberi saya kesempatan ini untuk berbagi kesaksian saya, saya Mrs. Indriaty Manirjo, yang Anda cari pinjaman? Saya ingin membawa ini ke semua pemberitahuan pinjaman untuk berhati-hati, karena begitu banyak perusahaan pinjaman palsu di internet. Saya telah menjadi korban dari sebuah perusahaan pinjaman palsu 4, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman palsu yang saya kemudian mengetahui mereka adalah scam. Pada proses yang saya ditangkap oleh orang-orang yang saya berhutang kepada karena saya tidak bisa bertemu untuk kali saya berjanji untuk membayar dan saya ditangkap. Aku baru saja keluar dari penjara, ketika saya bertemu dengan seorang teman yang intoroduce saya untuk pemberi pinjaman kredit karena dia meyakinkan saya bahwa dia mendapat yang pinjaman dari dia yang MAGRETSPENCERLOANCOMPANY, jadi saya tidak punya pilihan untuk memberikan cobaan karena saya harus bertemu dengan standar hidup dan membayar utang saya dan memulai bisnis baru. Jadi saya mendapat pinjaman saya dari MAGRETSPENCERLOANCOMPANY tanpa stres, itulah alasan saya memutuskan untuk membagikan kesaksian saya kepada orang-orang yang membutuhkan pinjaman, sehingga mereka tidak akan jatuh di tangan pemberi pinjaman kredit palsu. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak MAGRETSPENCERLOANCOMPANY. menghubungi mereka melalui email:. magretspencerloancompany@gmail.com,.
Anda masih bisa menghubungi saya melalui email saya untuk informasi lebih lanjut tentang indriatymanirjo010@gmail.com. Tuhan membantu Anda dan sangat berhati-hati.
Apakah Anda berpikir untuk mendapatkan pinjaman? Anda serius membutuhkan pinjaman mendesak untuk memulai bisnis Anda sendiri? Apakah Anda dalam utang? Ini adalah kesempatan Anda untuk mencapai keinginan Anda, kami memberikan pinjaman pribadi, pinjaman usaha dan kredit korporasi dan segala jenis pinjaman dengan bunga 2% untuk informasi lebih lanjut hubungi kami melalui email (michealfinancingservices@gmail.com)
Anda Selamat Datang di PERUSAHAAN PINJAMAN GLORIA (GLC), kami adalah Perusahaan yang andal, kuat, cepat dan bagus, kami menawarkan jaminan 100% untuk pinjaman luar negeri selama periode ini dengan suku bunga 2%. Siapa pun yang tertarik harus menghubungi kami melalui email dengan informasi di bawah ini;
Data pemohon:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Seks:
5) Bekerja:
6) Nomor Telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Penghasilan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Periode pinjaman:
11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
E-mail: gloriasloancompany@gmail.com)
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Anda Selamat Datang di PERUSAHAAN PINJAMAN GLORIA (GLC), kami adalah Perusahaan yang andal, kuat, cepat dan bagus, kami menawarkan jaminan 100% untuk pinjaman luar negeri selama periode ini dengan suku bunga 2%. Siapa pun yang tertarik harus menghubungi kami melalui email dengan informasi di bawah ini;
Data pemohon:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Seks:
5) Bekerja:
6) Nomor Telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Penghasilan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Periode pinjaman:
11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
E-mail: gloriasloancompany@gmail.com)
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Posting Komentar