(Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pengampu mata kuliah Dr.
Suranto, M.Pd.
Disusun
oleh:
Eka Ariska Putri
(120210302005)
Kelas B
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi AmerikaRevolusi Amerika bermula dengan adanya kemerdekaan Amerika
akan imperium Inggris.Hal yang paling menonjol adalah sikap tidak puas kaum
kolonis terhadap kebijaksanaan Ingerisantara lain ditunjukkannoleh James Otis
yang berbicara mengatasnamakan pedagang Bostontahun 1761. Othis menentang
kesewenang-wenangan dan otoritas Perlemen Inggeris mengenaibeberapa aspek
kehidupan kaum kolonis termasuk di bidang perdagangan. Demikian juga padatahun
1763, Patrick Henry menentang hak-hak Privi Council mengenai masalah hukum
diVirginia. Walaupun kedua tokoh tersebut tidak mewakili aspirasi orang-orang
Amerika secarakeseluruhaa, sikap yang mereka tunjukkan merupakan bentuk
perlawanan kaum kolonis terhadapsistem imperium Inggeris. Demikian juga tidak
semua orang Amerika menentang sikap Inggris.Banyak di antara mereka terutama
yang berpandangan aristokrat mendukung kebijaksananInggris.Puncak dari latar
beakang revolusi Amerika adalah peristiwa Pembantaian Boston tahun1770 yang
memakan lima orang korban sipil. Peristiwa tersebut menggambarkan
betapapemerintah kolonial Inggeris telah memaksakan kehendaknya terhadap rakyat
Amerika.,Dicabutnya Townshend Act pada tahun 1770 dapat meredakan ketegangan.
Namun demikian,kehadiran pasukan Inggris di daerah koloni yang mengawasi
kegiatan perdagangan danmencegah terjadinya penyelundupan menimbulkan rasa
tidak senang kaum kolonis. Kapal patroliInggeris Gaspee, yang melakukan pengawasan di
sekitar Rhode Island dibakar oleh kaum patriotdan membuat takut pejabat
Inggeris yang harta miliknya ikut hancur. Para juri koloni
menolak bekerjasama dengan para pejabat kerajaan dalam mengakhiri
perdagangan ilegal. KetikaGubernur Massachussetts, Thomas Hatchinson menyatakan
tahun 1772 bahwa para hakim akan.dibayar
dari uang kerajaan, timbul protes dari berbagai kalangan. Salah seorang
diantaranya adalah tokoh Boston, Samuel Adams, menentangnya dengan cara
membentuk panitiakorespondensi untuk mengkordinasi berita dan serta keluhan
kelompok masyarakat yangberkaitan dengan tindakan pemerintah kerjaaan
Inggris.Sikap pemerintah kerajaan Inggeris masih tetap keras. Inggris
mengeluarkan Undang-undang Teh yang memberikan hak monopoli kepada East
India Company untuk melakukaneksport ke
suluruh daerah koloni. Tindakan ini dibuat oleh kaum kolonis dengan cara
memboikotseluruh produksi teh Inggris yang dikirim ke daerah koloni dan
menganjurkan para agen untuk tidak mendual tehnya ke pasar Amerika serta
mengirim kembali teh yang diterimanya ke Inggrisatau ditimbun di gudang. Banyak
agen-agen dagang Inggeris, yang mendapat dukungangubernur, yang menolak
tuntutan kaum kolonis. Mereka memaksakan diri untuk menurunkanmuatan kapal the
Inggeris di Pelabuhan Boston. Kaum kolonis yang mendapat dukungan dariSamuel
Adam menjawab sikap keras para agen itu dengan cara kekerasan. Pada tanggal
16Desember 1773 kaum kolonis yang menyamar sebagai Indian Mohawk menaiki tiga
kapalInggris yang akan berlabuh di Pelabuhan Boston dan segera menceburkan
muatan teh ke laut.Peristiwa yang dalam bahasa kaum kolonis sebagai
"Boston Tea Party" tersebut sangatmenjengkelkan Inggeris.Pada tahun
1774, diselenggarakan Kongres Kontinental yang dihadiri oleh delegasi-delegasi
dari semua daerah koloni, kecuali Georgia. Kongres yang diselenggarakan di
kotaPhiladeplhia dimaksudkan untuk merundingkan keadaan daerah koloni yang
semakin memburuk.Akhirnya semua delegasi sepakat untuk mengeluarkan
"Deklarasi Hak dan Keluhan"(Declaration of Right and Grievances)
berupa pernyataan akan tetap setia kepada Raja dan tetapmenentang hak Parlemen
Inggris untuk mengenakan pajak terhadap darah koloni Amerika.Ditengah-tengah
ketegangan antara Inggris dan kaum kolonis, Kongres KontinentalKedua
diselenggarakan tanggai 10 Mei 1775 Walaupun delegasi kongres kedua itu lebih
banyak dihadiri kelompok radikal dibandingkan dengan delegasi pada kongres
yang pertama, tidak dicapai kesepakatan mengenai pernyataan kemerdekaan
kecuali menyepakati perlunya angkat.senjata melawan Inggeris seperti diusulkan
oleh John Dickinson dan Jefferson Kongres yangdipimpin oleh John Hancock dan
dihadiri juga oleh Benjamin Franklin tersebut menyepakatiperlunya dikirim
pasukan ke Massachusetts untuk membantu kaum kolonis di sana dan menugaskan George Washington sebagai pemimpin
pasukan Kontinental untuk memimpinpasukan ke Boston untuk melindungi kota yang
sedang dikepung pasukan Inggris.Pada tanggal 7 Juni Richard henry Lee dari
Virginia mengajukan resolusi yangmenyatakan persetujuan atas kemerdekaan dari
Inggris. Kongres ini menghendaki adanyadukungan dan konsensus yanbg lebih luas,
membentuk sebuah komite yang dipimpin olehThomas Jefferson untuk menyiapkan
langkah-langkah rasional menuju pernyatan kmerdekaan.Kongres juga menyepakati
usulan Richard Henry Lee tanggal 2 Juli 1776 dan mengesahkanpembacaan Deklarasi
Kemerdekaan dua hari kemudian. Deklarasi kemerdekaan yang dibacakanoleh Thomas
Jefferson tersebut berisi dua bagian. Pada pembukaannya, Jefferson
menyatakanbahwa pada dasarnya pemberontakan atau gerakan merupakan hak alamiah
umat manusia untuk mendirikan pemerinthan baru yang didasarkan atas
keinginan warganya. Bagoian kedua yanglebih panjang berisi tuduhan terhadap
Raja Inggris yang mngabaikan hak-hak khusus kaumkolonis, dan memprotes ikut
campurnya pemerintahan raja dalam pemerintahan kolonial di Amerika.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
rincian yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi pokok penulisan pada
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)
Bagaimana keadaaan Amerika
Serikat sebelum terjadinya Revolusi Amerika ?
2)
Bagaimana penyebab terjadinya
revolusi Amerika ?
3)
Bagaimana kronologi jalannyay
revolusi Amerika ?
4)
Bagaimana dampak dari revolusi
Amerika ?
1.3 Tujuan
Sejalan
dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini diantaranya adalah :
1)
Untuk dapat mengetahui dan memahami keadaaan Amerika Serikat sebelum terjadinya
Revolusi Amerika
2)
Untuk dapat mengetahui dan memahami penyebab terjadinya revolusi Amerika
3)
Untuk dapat mengetahui dan memahami kronologi jalannyay revolusi Amerika
4)
Untuk dapat mengetahui dan memahami dampak dari revolusi Amerika
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Keadaan Amerika Sebelum Revolusi
Penduduk
asli dan yang mula-mula menempati Benua Amerika adalah suku Indian. Namun,
dengan adanya penjelajahan bangsa-bangsa Eropa untuk mencari pusat
rempah-rempah dan daerah-daerah baru maka banyak bangsa Eropa yang datang ke
Amerika. Penduduk asli Amerika kemudian tergusur ke daerah-daerah pinggiran dan
tidak mampu menghadapi lawannya yang tangguh dan modern.
Berkembanganya
ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti telur atau bola
dan adanya penemuan kompas sebagai petunjuk arah maka atas perintah Raja
Spanyol, Christophorus Colombos (1451–1506) berlayar bersama anak buahnya ke
arah Barat. Colombos dengan tiga buah kapalnya, yakni Santa Maria, Pinta, dan
Nina mengarungi Samudra Atlantik dan berhasil mendarat di Guanahari (kemudian
disebut San Salvador) Kepulauan Bahama, di perairan Karibia, Amerika pada
tanggal 12 Oktober 1492.
Benua baru
yang ditemukan Colombus itu diberi nama Amerika. Nama ini diambil sebagai
penghormatan kepada seorang pelaut Italia yang ikut dalam pelayarannya, yakni
Amerigo Vespucci. Benua Amerika ini merupakan dunia baru bagi orang-orang
Eropa. Setelah Colombos kemudian banyak orang-orang Spanyol dan Portugis datang
di Amerika. Mereka berhasil menguasai daerah itu yang memrbentang dari Mexico
sampai dengan Chile di Amerika Selatan. Wilayah tersebut sering dikenal sebagai
Amerika Latin.
Pada abad
ke-17 bangsa-bangsa Barat yang lain, seperti Prancis, Belanda dan l Inggris
memperebutkan daerah Amerika Utara. Prancis di bawah pimpinan Samuel de
Champalin berhasil menduduki Kanada (1603). Pada tahun 1699, Ibervilli berhasil
menduduki muara Mississippi. Dengan demikian, Prancis mempunyai daerah jajahan
bagian tengah Amerika Utara.
Inggris di
bawah pimpinan Raligh berhasil menduduki Virginia. Pada tahun 1620
Pilgrimfather menduduki Massachusetts dan Calvert pada tahun 1623 menduduki
Maryland. Dengan demikian, timbul penjajahan Inggris di sepanjang pantai timur
Amerika Utara. Balanda di bawah pimpinan Hudson berhasil menduduki Sungai
Hudson (1609). Pada tahun 1626 Minuit menduduki Nieuw Amsterdam (kemudian diganti
menjadi New York). Banyak orang-orang Inggris yang meninggalkan negerinya
menuju koloni Inggris di Amerika Utara dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin
mencari kebabasan hidup, ada pula pertualang-petualang yang ingin mencari
kekayaan, dan yang paling banyak adalah petani-petani miskin yang ingin
mendapatkan sebidang tanah untuk bisa hidup layak.
Pada tahun
1674 Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdam yang kemudian namanya diganti
menjadi New York. Dalam Perang Laut Tujuh Tahun (1756–1763), Inggris menang
atas Prancis dan berhasil merebut daerah Kanada dan Lousiana (daerah
Mississippi) dari Prancis. Dengan kekalahan ini maka lenyaplah sudah kekuasaan
Perancis di bumi Amerika.
Selanjutnya,
terbentuklah tiga belas koloni Inggris di sepanjang Partai Timur Amerika Utara.
Ketiga belas koloni inilah yang menjadi inti terbentuknya negara Amerika
Serikat pada tahun 1776. Berdasarkan faktor geografis, koloni Inggris dibagi
menjadi dua bagian, yakni koloni Utara dan koloni Selatan. Koloni Utara terdiri
atas New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, (5). New York,
New Jersey, Pensylvania, dan ( Delaware. Koloni Selatan terdiri atas Maryland,
Virginia, North Caroline, South Caroline, dan Georgia.
2.2 Penyebab Revolusi
Semula
negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah
Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan
tetapi, setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun
melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni.
Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai macam undang-undang
yang lebih mengutamakan kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh,
undang-undang gula, undang-undang kopi, undangundang metera,i dan sebagainya.
Semuanya itu jelas merupakan usaha
pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni.
pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni.
Sebaliknya, daerah
koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif tersebut. SAkibatnya
timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk. Konflik
ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya
Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
1)
Sebab Umum
a)
Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Koloni Inggris
Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi
diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama,
sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah
manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum
koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa
daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763.
b)
Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam
perdagangan. hal itu bertentangan dengan paham pemerintah Inggris yang merasa
berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris
memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara
induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya
membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang
peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang.
c)
Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan
adanya krisis
keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.
keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.
2)
Sebab Khusus
Sebab khusus
meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang
dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat
itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika.
Pada malam harinya, muatan teh itu dibuangke laut oleh orang-orang
Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah
yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga
menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang
mau bertang-gung jawab sehingga menimbulkan pertem-puran yang
menandai terjadinya Revolusi Amerika.
dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat
itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika.
Pada malam harinya, muatan teh itu dibuangke laut oleh orang-orang
Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah
yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga
menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang
mau bertang-gung jawab sehingga menimbulkan pertem-puran yang
menandai terjadinya Revolusi Amerika.
2.3 Kronologis Terjadinya Revolusi
Diawali dengan kemunculan kaum Patriot yang mem bela revolusi yang
memperjuangkan hak-hak masyarakat koloni di Amerika. Pada tahun 1772 Samual
Adams membentuk komite Hubungan ( Committees of Correspondence ) yang
menghubungkan seluruh kaum Patriot di ketiga belas koloni dan membentuk
kerangka bagi pemerintah pemberontak, disusul oleh pembuatan Kongres Provinsi (
Provincial Congresses ) yaitu pemerintahan dalam tiap koloni dan tahun
1774 perwakilan kongres tiap koloni membentuk Kongres Kontinental ( Continental
Congress ) yang bertindak sebagai pemerintahan nasional sementara. Komite
inilah yang menjadi cikal-bakal pemerintahan Amerika Serikat yang
sekarang. Pada pertemuan pertama kongres ini memutuskan memboikot
produk sebagai reaksi dari Intolerable Acts.
Dalam
bulan Juni 1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan supaya mengadakan
kongres dalam bulan September di Philadelphia, dan di tanah-tanah jajahan
lainnya kongres-kongres propinsi atau konvensi-konvensi daerah memilih
wakil-wakil untuk Kongres tersebut. Jika golongan radikal diwakili oleh kedua
saudara Adams dari Massachusetts, oleh Patrick Henry dan Richard Henry Lee di
Virginia, dan oleh Christoper Gadsden, dari South Carolina, ada golongan teras
kaum konservatif, yang dalam beberapa hal malahan bersikap konservatif ekstrim,
yang ragu-ragu pada batas loyalisme. Dari saat permulaannya Kongres Kontinental
pertama ini merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif. Pada mulanya
golongan radikal mencatat dua buah kemenangan ketika seorang yang bukan wakil,
Charles Thomson dari Pennsylvania, dipilih menjadi sekretaris dan ketika
resolusi-resolusi Suffolk disetujui. Yang belakangan ini, buah tangan dari
Joseph Warren, telah diterima oleh suatu konvensi di Suffolk Country,
Massachusetts, dan dibawa sesudahnyadengan secepat mungkin ke Philadelphia oleh
Paul Revere.
Dengan
bersatu di belakang Joseph Galloway, golongan konservatif mencoba untuk
menerima sebuah rencana uni yang merupakan versi yang telah dicairkan dari
Rencana Albany buatan Franklin dahulu. Berdasar pada usul Galloway pemerintah
pusat akan terdiri dari seorang presiden jendral yang diangkat oleh Raja dan
memegang jabatannya selama dikehendaki oleh Raja dengan hak veto atas
tindakan-tindakan majelis agung, yang anggota-anggotanya harus dipilih untuk
jabatan tiga tahun oleh dewan perwakilan tiap-tiap propinsi.
Dalam
perkembangan rentetan pikiran politik yang revolusioner Proklamasi dan
Resolusi-resolusi yang diterima oleh Kongres pada tanggal 14 Oktober telah
memahatkan hubungan yang penting. Meskipun resolusi-resolusi ini kelihatannya
radikal, namun suaranya lebih moderat daripada ”seruan terhadap rakyat Inggris”
yang disusun oleh seorang pengacara muda dari New York, John Jay. Sebelum
bubar, Kongres mengatur beberapa tindakan lanjutan antara tanah-tanah jajahan.
Ia memutuskan untuk bersidang kembali pada tanggal 10 Mei 1775, jika pada
tanggal itu keberatan-keberatan Amerika belum disambut. Tetapi golongan radikal
sendiri menyangsikan kemungkinan diadakannya Kongres baru.
Pukulan-pukulan
akan menentukan nasib kerajaan, tetapi mungkin sekali tidak secara yang
diharapkan. Pada tanggal 9 Februari suatu pernyataan dari kedua majelis
perlemen mengecap Massachusetts melakukan pemberontakan. Jauh dalam bulan Maret
persetujuan raja diberikan kepada sebuah undang-undang yang melarang tanah
jajahan New England untuk mengadakan perdagangan dengan setiap bangsa kecuali
Inggris dan Hindia Barat milik Inggris sesudah tanggal 1 Juli dan
menghalang-halangi orang-orang New England mengunjungi daerah perikanan di
Atlantik Utara, dan dalam Bulan April ketentuan-ketentuan dari undang-undang
ini diperluas terhadap lima tanah jajahan lainnya yang telah meratifikasi
Perkumpulan Kontinental seperti yang dikabarkan ke London.
Tetapi
dalam bulan-bulan yang malang kemudian adalah penindasan dan perlawanan dan
bukan perdamaian dan konsessi yang menentukan arus perkembangan selanjutnya.
Dalam masa lowong antara Kongres pertama dan kedua, Massachusetts, kecuali
Boston, yang diduduki oleh pasukan-pasukan Jendral Gage, membangunkan kembali
militia dan mulai mengumpulkan gudang-gudang militer. Dalam bulan Desember
1774, Gage meminta ”pasukan yang cukup untuk menundukkan negeri dengan jalan
menyerbu ke dalamnya”, dan sekiali lagi dalam bulan Februari ia memperingatkan
Barrington: ”untuk mengamankan kota Boston saja tidak akan mengakhiri
persoalan; pasukan-pasukan harus menyerbu ke dalam negeri”. Ketika bulan April
tiba, Gage siap untuk menyerang.
Dengan
mengatur kembali orang-orangnya, Smith berbaris menuju ke Concord, dimana ia
menghancurkan beberapa alat militer dan tepung. Tetapi di Jembatan Utara
Concord suatu pasukan orang-orang militia yang kian bertambah banyak menyerang
regu Inggris, dan ketika Smith mundur dari Concord untuk berbaris kembali ke
Boston, pasukannya diserang dari segenap sudut oleh orang militia. Hanya
kedatangan suatu pasukan bala bantuan, yakni ketika ia tiba di Lexinton,
menolongnya dari mala petaka yang besar.
Pada bulan
Januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan penulis yang datang ke
Amerika dari Inggris pada tahun 1774, menerbitkan pamflet setebal 50 halaman
bertajuk Common Sense. Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776 sebagian besar
merupakan karya Jefferson. Deklarasi ini diangkat dari filosofi politik
Perancis dan aliran pencerahan Inggris juga teori Kontrak Sosial dari John
Locke. Untuk berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah sama seperti berjuang mendapatkan
suatu pemerintah yang didasrkan kesepkatan bersama sebagai ganti sebuah
permintaan yang dipimpin seorang raja yang telah dengan satu dan lain cara
menjadikan kita subyek kekuasaan hukum asing di luar konstitusi kita dan yang
tidak diakui oleh hukum kita.Hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan
kesepakatan bersama yang dapat melindungi hak-hak asasi manusia untuk hidup,
merdeka dan mengejar kebahagiaan. Maka berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah
berjuang atas nama hak dasar seseorang. Amerika
pun memenangkan revolusinya.
Pada tanggal
4 Juli 1776 dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, akan tampak
jelas bahwa komandan-komandan Inggris di Amerika mempunyai kelebihan berupa
pasukan yang cukup besar dengan segala perlengkapannya. Suatu jumlah besar dari
perwira-perwira dan prajurit dipihak kaum Patriot telah mendapat pengalaman
milter yang berguna dalam Perang Perancis dan Indian. George Washington
memperlihatkan sifat-sifat pemimpin milter yang tidak ada bandingannya. Inggris
melakukan gerakan kampanye di Kanada, di daerah Selatan dan dinegara-negara
bagian Tengah. Pasukan Amerika berhasil memukul mundur pasukan Inggris.
Kemenangan kaum koloni pada 1777, ketika Jendral Burgoyne beserta anak buahnya
menyerah di Saratoga.
Kemenangan ini membuat Perancis bersedia membantu Amerika untuk mengalahkan
Inggris dalam maksud membalas kekalahannya di Perang Prancis dan Indian. Pada tanggal 19 Oktober 1871, gabungan pasukan Prancis dan Amerika
berhasil mengalahkan pasukan Inggris dibawah Jenderal Cornwallis di Yorktown,
Virginia. Perang ini
berlangsung selama 6 tahun , dan diakhiri dengan Traktat Paris ( Paris
Treaty ) pada 3 September 1783. Dalam Traktat ini Inggris mengakui
kemerdekaan koloni Inggris di Amerika dan menerima klaim Kongres atas tanah
tempat tinggal orang Indian yang berada di antara Pegunungan Appalachian dan
Sungai Mississippi.
2.4 Dampak Revolusi
Revolusi yang terjadi di wilayah Amerika Serikat memberikan dampak tidak
hanya pada negara Amerika Serikat tapi juga pada hampir seluruh negara di
dunia, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Dampak
Revolusi Bagai Amerika
a)
Kehidupan Agama
Agama Para menteri yang menganut Protestan, sebagai agama mayoritas,
menekankanpentingnya persaingan di antara penganut berbagai agama sebab hal itu
akan memperkuatterbentuknya masyarakat Kristiani di Amerika Sedangkan agama
Protestan berusaha membentuk Gereja Unitarian atau gereja bersatu untuk
semua aliran Protestan. Namun demikian, di kalanganProtestan sendiri timbul
revitalisasi Protestan yang dipelopori oleh gereja
Baptist dan Methodist yang
menekankan pada Ajaran Injil Lama, Old Testamen atau Perjanjian Lama. Penganut inimengkritik orang-orang Protestan yang
semakin sekular dan terlalu menekankan
kehidupan agama pada aspek rasional dan ilmu pengetahuan ciptaan
manusia.
b)
Kehidupan Keluarga
Keluarga Amerika sangat menekankan
pentingnya pendidikan Kristen kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk
menghindari disintegrasi moral dalam keluarga Amerika Namundemikian, setelah AS
memasuki industrianisasi pada abad ke-19 lembaga keluarga menjadi
tidak begitu penting sebagai satu kesatuan ekonomi. Adanya penggunaan
anak-anak dan wanitasebagai tenaga kerja telah menurunkan ikatan keluarga.
Akibatnya orang tua lebih menekankanpentingnya kemandirian kepada anak-anaknya
agar si anak mampu memenuhi kebutuhanhidupnya tanpa tergantung bagi penghasilan
orang tua. Sebagai konsekuensi dari perubahansikap tersebut setiap keluarga di
AS cenderung semakin mengecil. Sedangkan pembantu rumahtangga tidak lagi
menjadi anggota keluarga sebab mereka hanya berperan sebagai tenaga
kerjamandiri karena pengaruh dari konsepegaliter dan equality.
Adanya disintegrasi dalam keluargamenyebabkan posisi wanita tidak lagi
sebagdi ibu rumah tangga melainkan memiliki posisi yangsama dengan suami dan
boleh bekerja di luar rumah. Mereka juga berusaha mengejar karierseperti
menentang batasan-batasan tradisional secara gender terhadap mereka.
c)
Kemanusiaan
Berkembangnya
humanitarian, aliran yang menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dandemokratisasi,
berpengaruh terhadap timbulnya gerakan anti-perbudakan atau abolisionist.
Padaawalnya gerakan ini hanya didukung oleh kelompok Protestan yang tergabung
dalam AmericanColonization Society (1817) dan berusaha mengirimkan orang-orang
kulit hitam kembali ke Afrika.Kelompok ini akhirnya mendapat dukungan dari
golongan Gereka Avctngefis (Pencil) yangmemandang perbudakan sebagai Iembaga
yang merusak tatanan masyarakat Amerika. Kelompok iniberhasil mengirimkan
sekitar 12.000 budak ke Republik Liberia, Afrika, tahun 1822.
Programpengiriman
budak tersebut tidak berjalan lancar yang disebabkan oleh timbulnya kecaman
darinegara-negara bagian di Selatan yang menerapkan sistem tersebut. Pemimpin
abolisionis baru,William Lloyd Garrison, yang menerbitkan koran anti-perbudakan,
The Garrison (1831) berusahameneruskan program pengiriman tersebut ke Afrika
sambil terus mengecam system rasialis tersebutyang masih tetap dipertahankan di
negara-negara bagian Selatan. Usaha tersebut tidak banyak membawa hasil
sampai meletusnya perang sipil tahun 1861-1867.
d)
Dampak Revolusi bagi dunia
Dewasa ini, revolusi Amerika Serikat memberikan dampak yang sangat
berpengaruhterhadap dunia. Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah negara
adikuasa setelah merekamelakukan perang dingin dengan Rusia dan memenangi perang tersebut. Hal yang
paling terlihatadalah perekenomian dunia yang berpusat dan diunggui oleh
Amerika. Terlihat dari terjadinyakrisi ekonomi yang melandan Amerika pada tahun
2010 yang akhirnya menyebabkan krisisdunia. Dalam sosial-politik Amerika juga
turut berperan penting terutama dalam perang yangterjadi pada Israel dan
Palestina. Hal ini pun mendukung terjadinya aksi terorisme yang terjadi
digedbung WTC pada tanggal 11 September 2003. Selain hal tersevut, revolusi
Amerika juga berpengaruh terhadap semnagat
juang meraih kemerdekaan terutama
di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Francis Whitney, ed. Keith W. Olsen. 2005. Garis
Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional Departemen
Luar Negeri A.S.
2.
Diktat Pengantar
Sejarah Amerika I. Staf UNY
3.
File UPI. Bangsa
Amerika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar