Pages

Juni 11, 2014

REVOLUSI AMERIKA


(Disusun guna untuk memenuhi tugas  mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pengampu mata kuliah Dr. Suranto, M.Pd.




Disusun oleh:
Eka Ariska Putri (120210302005)
Kelas B






PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Revolusi AmerikaRevolusi Amerika bermula dengan adanya kemerdekaan Amerika akan imperium Inggris.Hal yang paling menonjol adalah sikap tidak puas kaum kolonis terhadap kebijaksanaan Ingerisantara lain ditunjukkannoleh James Otis yang berbicara mengatasnamakan pedagang Bostontahun 1761. Othis menentang kesewenang-wenangan dan otoritas Perlemen Inggeris mengenaibeberapa aspek kehidupan kaum kolonis termasuk di bidang perdagangan. Demikian juga padatahun 1763, Patrick Henry menentang hak-hak Privi Council mengenai masalah hukum diVirginia. Walaupun kedua tokoh tersebut tidak mewakili aspirasi orang-orang Amerika secarakeseluruhaa, sikap yang mereka tunjukkan merupakan bentuk perlawanan kaum kolonis terhadapsistem imperium Inggeris. Demikian juga tidak semua orang Amerika menentang sikap Inggris.Banyak di antara mereka terutama yang berpandangan aristokrat mendukung kebijaksananInggris.Puncak dari latar beakang revolusi Amerika adalah peristiwa Pembantaian Boston tahun1770 yang memakan lima orang korban sipil. Peristiwa tersebut menggambarkan betapapemerintah kolonial Inggeris telah memaksakan kehendaknya terhadap rakyat Amerika.,Dicabutnya Townshend Act pada tahun 1770 dapat meredakan ketegangan. Namun demikian,kehadiran pasukan Inggris di daerah koloni yang mengawasi kegiatan perdagangan danmencegah terjadinya penyelundupan menimbulkan rasa tidak senang kaum kolonis. Kapal patroliInggeris Gaspee, yang  melakukan pengawasan di sekitar Rhode Island dibakar oleh kaum patriotdan membuat takut pejabat Inggeris yang harta miliknya ikut hancur. Para juri koloni menolak bekerjasama dengan para pejabat kerajaan dalam mengakhiri perdagangan ilegal. KetikaGubernur Massachussetts, Thomas Hatchinson menyatakan tahun 1772 bahwa para hakim akan.dibayar dari uang kerajaan, timbul protes dari berbagai kalangan. Salah seorang diantaranya adalah tokoh Boston, Samuel Adams, menentangnya dengan cara membentuk panitiakorespondensi untuk mengkordinasi berita dan serta keluhan kelompok masyarakat yangberkaitan dengan tindakan pemerintah kerjaaan Inggris.Sikap pemerintah kerajaan Inggeris masih tetap keras. Inggris mengeluarkan Undang-undang Teh yang memberikan hak monopoli kepada East India Company untuk melakukaneksport ke suluruh daerah koloni. Tindakan ini dibuat oleh kaum kolonis dengan cara memboikotseluruh produksi teh Inggris yang dikirim ke daerah koloni dan menganjurkan para agen untuk tidak mendual tehnya ke pasar Amerika serta mengirim kembali teh yang diterimanya ke Inggrisatau ditimbun di gudang. Banyak agen-agen dagang Inggeris, yang mendapat dukungangubernur, yang menolak tuntutan kaum kolonis. Mereka memaksakan diri untuk menurunkanmuatan kapal the Inggeris di Pelabuhan Boston. Kaum kolonis yang mendapat dukungan dariSamuel Adam menjawab sikap keras para agen itu dengan cara kekerasan. Pada tanggal 16Desember 1773 kaum kolonis yang menyamar sebagai Indian Mohawk menaiki tiga kapalInggris yang akan berlabuh di Pelabuhan Boston dan segera menceburkan muatan teh ke laut.Peristiwa yang dalam bahasa kaum kolonis sebagai "Boston Tea Party" tersebut sangatmenjengkelkan Inggeris.Pada tahun 1774, diselenggarakan Kongres Kontinental yang dihadiri oleh delegasi-delegasi dari semua daerah koloni, kecuali Georgia. Kongres yang diselenggarakan di kotaPhiladeplhia dimaksudkan untuk merundingkan keadaan daerah koloni yang semakin memburuk.Akhirnya semua delegasi sepakat untuk mengeluarkan "Deklarasi Hak dan Keluhan"(Declaration of Right and Grievances) berupa pernyataan akan tetap setia kepada Raja dan tetapmenentang hak Parlemen Inggris untuk mengenakan pajak terhadap darah koloni Amerika.Ditengah-tengah ketegangan antara Inggris dan kaum kolonis, Kongres KontinentalKedua diselenggarakan tanggai 10 Mei 1775 Walaupun delegasi kongres kedua itu lebih banyak dihadiri kelompok radikal dibandingkan dengan delegasi pada kongres yang pertama, tidak dicapai kesepakatan mengenai pernyataan kemerdekaan kecuali menyepakati perlunya angkat.senjata melawan Inggeris seperti diusulkan oleh John Dickinson dan Jefferson Kongres yangdipimpin oleh John Hancock dan dihadiri juga oleh Benjamin Franklin tersebut menyepakatiperlunya dikirim pasukan ke Massachusetts untuk membantu kaum kolonis di sana dan menugaskan George Washington sebagai pemimpin pasukan Kontinental untuk memimpinpasukan ke Boston untuk melindungi kota yang sedang dikepung pasukan Inggris.Pada tanggal 7 Juni Richard henry Lee dari Virginia mengajukan resolusi yangmenyatakan persetujuan atas kemerdekaan dari Inggris. Kongres ini menghendaki adanyadukungan dan konsensus yanbg lebih luas, membentuk sebuah komite yang dipimpin olehThomas Jefferson untuk menyiapkan langkah-langkah rasional menuju pernyatan kmerdekaan.Kongres juga menyepakati usulan Richard Henry Lee tanggal 2 Juli 1776 dan mengesahkanpembacaan Deklarasi Kemerdekaan dua hari kemudian. Deklarasi kemerdekaan yang dibacakanoleh Thomas Jefferson tersebut berisi dua bagian. Pada pembukaannya, Jefferson menyatakanbahwa pada dasarnya pemberontakan atau gerakan merupakan hak alamiah umat manusia untuk mendirikan pemerinthan baru yang didasarkan atas keinginan warganya. Bagoian kedua yanglebih panjang berisi tuduhan terhadap Raja Inggris yang mngabaikan hak-hak khusus kaumkolonis, dan memprotes ikut campurnya pemerintahan raja dalam pemerintahan kolonial di Amerika.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rincian yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi pokok penulisan pada makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)             Bagaimana keadaaan Amerika Serikat sebelum terjadinya Revolusi Amerika ?
2)             Bagaimana penyebab terjadinya revolusi Amerika ?
3)             Bagaimana kronologi jalannyay revolusi Amerika ?
4)             Bagaimana dampak dari revolusi Amerika ?

1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini diantaranya adalah :
1)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  keadaaan Amerika Serikat sebelum terjadinya Revolusi Amerika
2)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  penyebab terjadinya revolusi Amerika
3)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  kronologi jalannyay revolusi Amerika
4)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  dampak dari revolusi Amerika


BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Amerika Sebelum Revolusi
Penduduk asli dan yang mula-mula menempati Benua Amerika adalah suku Indian. Namun, dengan adanya penjelajahan bangsa-bangsa Eropa untuk mencari pusat rempah-rempah dan daerah-daerah baru maka banyak bangsa Eropa yang datang ke Amerika. Penduduk asli Amerika kemudian tergusur ke daerah-daerah pinggiran dan tidak mampu menghadapi lawannya yang tangguh dan modern.
Berkembanganya ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti telur atau bola dan adanya penemuan kompas sebagai petunjuk arah maka atas perintah Raja Spanyol, Christophorus Colombos (1451–1506) berlayar bersama anak buahnya ke arah Barat. Colombos dengan tiga buah kapalnya, yakni Santa Maria, Pinta, dan Nina mengarungi Samudra Atlantik dan berhasil mendarat di Guanahari (kemudian disebut San Salvador) Kepulauan Bahama, di perairan Karibia, Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. 
Benua baru yang ditemukan Colombus itu diberi nama Amerika. Nama ini diambil sebagai penghormatan kepada seorang pelaut Italia yang ikut dalam pelayarannya, yakni Amerigo Vespucci. Benua Amerika ini merupakan dunia baru bagi orang-orang Eropa. Setelah Colombos kemudian banyak orang-orang Spanyol dan Portugis datang di Amerika. Mereka berhasil menguasai daerah itu yang memrbentang dari Mexico sampai dengan Chile di Amerika Selatan. Wilayah tersebut sering dikenal sebagai Amerika Latin.
Pada abad ke-17 bangsa-bangsa Barat yang lain, seperti Prancis, Belanda dan l Inggris memperebutkan daerah Amerika Utara. Prancis di bawah pimpinan Samuel de Champalin berhasil menduduki Kanada (1603). Pada tahun 1699, Ibervilli berhasil menduduki muara Mississippi. Dengan demikian, Prancis mempunyai daerah jajahan bagian tengah Amerika Utara.
Inggris di bawah pimpinan Raligh berhasil menduduki Virginia. Pada tahun 1620 Pilgrimfather menduduki Massachusetts dan Calvert pada tahun 1623 menduduki Maryland. Dengan demikian, timbul penjajahan Inggris di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Balanda di bawah pimpinan Hudson berhasil menduduki Sungai Hudson (1609). Pada tahun 1626 Minuit menduduki Nieuw Amsterdam (kemudian diganti menjadi New York). Banyak orang-orang Inggris yang meninggalkan negerinya menuju koloni Inggris di Amerika Utara dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin mencari kebabasan hidup, ada pula pertualang-petualang yang ingin mencari kekayaan, dan yang paling banyak adalah petani-petani miskin yang ingin mendapatkan sebidang tanah untuk bisa hidup layak.
Pada tahun 1674 Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdam yang kemudian namanya diganti menjadi New York. Dalam Perang Laut Tujuh Tahun (1756–1763), Inggris menang atas Prancis dan berhasil merebut daerah Kanada dan Lousiana (daerah Mississippi) dari Prancis. Dengan kekalahan ini maka lenyaplah sudah kekuasaan Perancis di bumi Amerika.
Selanjutnya, terbentuklah tiga belas koloni Inggris di sepanjang Partai Timur Amerika Utara. Ketiga belas koloni inilah yang menjadi inti terbentuknya negara Amerika Serikat pada tahun 1776. Berdasarkan faktor geografis, koloni Inggris dibagi menjadi dua bagian, yakni koloni Utara dan koloni Selatan. Koloni Utara terdiri atas New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, (5). New York, New Jersey, Pensylvania, dan ( Delaware. Koloni Selatan terdiri atas Maryland, Virginia, North Caroline, South Caroline, dan Georgia.

2.2 Penyebab Revolusi
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi, setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai macam undang-undang yang lebih mengutamakan kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, undangundang metera,i dan sebagainya. Semuanya itu jelas merupakan usaha
pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni.
Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif tersebut. SAkibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
1)        Sebab Umum
a)      Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Koloni Inggris
Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763.
b)      Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang.
c)      Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis
keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.

2)        Sebab Khusus
Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang
dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat
itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika.
Pada malam harinya, muatan teh itu dibuangke laut oleh orang-orang
Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah
yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga
menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang
mau bertang-gung jawab sehingga menimbulkan pertem-puran yang
menandai terjadinya Revolusi Amerika.

2.3 Kronologis Terjadinya Revolusi

Diawali dengan kemunculan kaum Patriot yang mem bela revolusi yang memperjuangkan hak-hak masyarakat koloni di Amerika. Pada tahun 1772 Samual Adams membentuk komite Hubungan ( Committees of Correspondence ) yang menghubungkan seluruh kaum Patriot di ketiga belas koloni dan membentuk kerangka bagi pemerintah pemberontak, disusul oleh pembuatan Kongres Provinsi ( Provincial Congresses ) yaitu pemerintahan dalam tiap koloni dan tahun 1774 perwakilan kongres tiap koloni membentuk Kongres Kontinental ( Continental Congress ) yang bertindak sebagai pemerintahan nasional sementara. Komite inilah yang menjadi cikal-bakal pemerintahan Amerika Serikat yang sekarang.  Pada pertemuan pertama kongres ini memutuskan  memboikot produk sebagai reaksi dari Intolerable Acts.
Dalam bulan Juni 1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan supaya mengadakan kongres dalam bulan September di Philadelphia, dan di tanah-tanah jajahan lainnya kongres-kongres propinsi atau konvensi-konvensi daerah memilih wakil-wakil untuk Kongres tersebut. Jika golongan radikal diwakili oleh kedua saudara Adams dari Massachusetts, oleh Patrick Henry dan Richard Henry Lee di Virginia, dan oleh Christoper Gadsden, dari South Carolina, ada golongan teras kaum konservatif, yang dalam beberapa hal malahan bersikap konservatif ekstrim, yang ragu-ragu pada batas loyalisme. Dari saat permulaannya Kongres Kontinental pertama ini merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif. Pada mulanya golongan radikal mencatat dua buah kemenangan ketika seorang yang bukan wakil, Charles Thomson dari Pennsylvania, dipilih menjadi sekretaris dan ketika resolusi-resolusi Suffolk disetujui. Yang belakangan ini, buah tangan dari Joseph Warren, telah diterima oleh suatu konvensi di Suffolk Country, Massachusetts, dan dibawa sesudahnyadengan secepat mungkin ke Philadelphia oleh Paul Revere.
Dengan bersatu di belakang Joseph Galloway, golongan konservatif mencoba untuk menerima sebuah rencana uni yang merupakan versi yang telah dicairkan dari Rencana Albany buatan Franklin dahulu. Berdasar pada usul Galloway pemerintah pusat akan terdiri dari seorang presiden jendral yang diangkat oleh Raja dan memegang jabatannya selama dikehendaki oleh Raja dengan hak veto atas tindakan-tindakan majelis agung, yang anggota-anggotanya harus dipilih untuk jabatan tiga tahun oleh dewan perwakilan tiap-tiap propinsi.
Dalam perkembangan rentetan pikiran politik yang revolusioner Proklamasi dan Resolusi-resolusi yang diterima oleh Kongres pada tanggal 14 Oktober telah memahatkan hubungan yang penting. Meskipun resolusi-resolusi ini kelihatannya radikal, namun suaranya lebih moderat daripada ”seruan terhadap rakyat Inggris” yang disusun oleh seorang pengacara muda dari New York, John Jay. Sebelum bubar, Kongres mengatur beberapa tindakan lanjutan antara tanah-tanah jajahan. Ia memutuskan untuk bersidang kembali pada tanggal 10 Mei 1775, jika pada tanggal itu keberatan-keberatan Amerika belum disambut. Tetapi golongan radikal sendiri menyangsikan kemungkinan diadakannya Kongres baru.
Pukulan-pukulan akan menentukan nasib kerajaan, tetapi mungkin sekali tidak secara yang diharapkan. Pada tanggal 9 Februari suatu pernyataan dari kedua majelis perlemen mengecap Massachusetts melakukan pemberontakan. Jauh dalam bulan Maret persetujuan raja diberikan kepada sebuah undang-undang yang melarang tanah jajahan New England untuk mengadakan perdagangan dengan setiap bangsa kecuali Inggris dan Hindia Barat milik Inggris sesudah tanggal 1 Juli dan menghalang-halangi orang-orang New England mengunjungi daerah perikanan di Atlantik Utara, dan dalam Bulan April ketentuan-ketentuan dari undang-undang ini diperluas terhadap lima tanah jajahan lainnya yang telah meratifikasi Perkumpulan Kontinental seperti yang dikabarkan ke London.
Tetapi dalam bulan-bulan yang malang kemudian adalah penindasan dan perlawanan dan bukan perdamaian dan konsessi yang menentukan arus perkembangan selanjutnya. Dalam masa lowong antara Kongres pertama dan kedua, Massachusetts, kecuali Boston, yang diduduki oleh pasukan-pasukan Jendral Gage, membangunkan kembali militia dan mulai mengumpulkan gudang-gudang militer. Dalam bulan Desember 1774, Gage meminta ”pasukan yang cukup untuk menundukkan negeri dengan jalan menyerbu ke dalamnya”, dan sekiali lagi dalam bulan Februari ia memperingatkan Barrington: ”untuk mengamankan kota Boston saja tidak akan mengakhiri persoalan; pasukan-pasukan harus menyerbu ke dalam negeri”. Ketika bulan April tiba, Gage siap untuk menyerang.
Dengan mengatur kembali orang-orangnya, Smith berbaris menuju ke Concord, dimana ia menghancurkan beberapa alat militer dan tepung. Tetapi di Jembatan Utara Concord suatu pasukan orang-orang militia yang kian bertambah banyak menyerang regu Inggris, dan ketika Smith mundur dari Concord untuk berbaris kembali ke Boston, pasukannya diserang dari segenap sudut oleh orang militia. Hanya kedatangan suatu pasukan bala bantuan, yakni ketika ia tiba di Lexinton, menolongnya dari mala petaka yang besar.
Pada bulan Januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan penulis yang datang ke Amerika dari Inggris pada tahun 1774, menerbitkan pamflet setebal 50 halaman bertajuk Common Sense. Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776 sebagian besar merupakan karya Jefferson. Deklarasi ini diangkat dari filosofi politik Perancis dan aliran pencerahan Inggris juga teori Kontrak Sosial dari John Locke. Untuk berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah sama seperti berjuang mendapatkan suatu pemerintah yang didasrkan kesepkatan bersama sebagai ganti sebuah permintaan yang dipimpin seorang raja yang telah dengan satu dan lain cara menjadikan kita subyek kekuasaan hukum asing di luar konstitusi kita dan yang tidak diakui oleh hukum kita.Hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan kesepakatan bersama yang dapat melindungi hak-hak asasi manusia untuk hidup, merdeka dan mengejar kebahagiaan. Maka berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah berjuang atas nama hak dasar seseorang. Amerika pun memenangkan revolusinya.
Pada tanggal 4 Juli 1776 dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, akan tampak jelas bahwa komandan-komandan Inggris di Amerika mempunyai kelebihan berupa pasukan yang cukup besar dengan segala perlengkapannya. Suatu jumlah besar dari perwira-perwira dan prajurit dipihak kaum Patriot telah mendapat pengalaman milter yang berguna dalam Perang Perancis dan Indian. George Washington memperlihatkan sifat-sifat pemimpin milter yang tidak ada bandingannya. Inggris melakukan gerakan kampanye di Kanada, di daerah Selatan dan dinegara-negara bagian Tengah. Pasukan Amerika berhasil memukul mundur pasukan Inggris. Kemenangan kaum koloni pada 1777, ketika Jendral Burgoyne beserta anak buahnya menyerah di Saratoga.
Kemenangan ini membuat Perancis bersedia membantu Amerika untuk mengalahkan Inggris dalam maksud membalas kekalahannya di Perang Prancis dan Indian. Pada tanggal 19 Oktober 1871,  gabungan pasukan Prancis dan Amerika berhasil mengalahkan pasukan Inggris dibawah Jenderal Cornwallis di Yorktown, Virginia. Perang ini berlangsung selama 6 tahun , dan diakhiri dengan Traktat Paris ( Paris Treaty )  pada 3 September 1783. Dalam Traktat ini Inggris mengakui kemerdekaan koloni Inggris di Amerika dan menerima klaim Kongres atas tanah tempat tinggal orang Indian yang berada di antara Pegunungan Appalachian dan Sungai Mississippi.

2.4 Dampak Revolusi
Revolusi yang terjadi di wilayah Amerika Serikat memberikan dampak tidak hanya pada negara Amerika Serikat tapi juga pada hampir seluruh negara di dunia, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Dampak Revolusi Bagai Amerika
a)              Kehidupan Agama
Agama Para menteri yang menganut Protestan, sebagai agama mayoritas, menekankanpentingnya persaingan di antara penganut berbagai agama sebab hal itu akan memperkuatterbentuknya masyarakat Kristiani di Amerika Sedangkan agama Protestan berusaha membentuk Gereja Unitarian atau gereja bersatu untuk semua aliran Protestan. Namun demikian, di kalanganProtestan sendiri timbul revitalisasi Protestan yang dipelopori oleh gereja Baptist  dan Methodist yang menekankan pada Ajaran Injil Lama, Old Testamen atau Perjanjian Lama. Penganut inimengkritik orang-orang Protestan yang semakin sekular dan terlalu menekankan  kehidupan agama pada aspek rasional dan ilmu pengetahuan ciptaan manusia.
b)             Kehidupan Keluarga
Keluarga  Amerika sangat menekankan pentingnya pendidikan Kristen kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk menghindari disintegrasi moral dalam keluarga Amerika Namundemikian, setelah AS memasuki industrianisasi pada abad ke-19 lembaga keluarga menjadi tidak begitu penting sebagai satu kesatuan ekonomi. Adanya penggunaan anak-anak dan wanitasebagai tenaga kerja telah menurunkan ikatan keluarga. Akibatnya orang tua lebih menekankanpentingnya kemandirian kepada anak-anaknya agar si anak mampu memenuhi kebutuhanhidupnya tanpa tergantung bagi penghasilan orang tua. Sebagai konsekuensi dari perubahansikap tersebut setiap keluarga di AS cenderung semakin mengecil. Sedangkan pembantu rumahtangga tidak lagi menjadi anggota keluarga sebab mereka hanya berperan sebagai tenaga kerjamandiri karena pengaruh dari konsepegaliter dan equality.
Adanya disintegrasi dalam keluargamenyebabkan posisi wanita tidak lagi sebagdi ibu rumah tangga melainkan memiliki posisi yangsama dengan suami dan boleh bekerja di luar rumah. Mereka juga berusaha mengejar karierseperti menentang batasan-batasan tradisional secara gender terhadap mereka.
c)      Kemanusiaan
Berkembangnya humanitarian, aliran yang menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dandemokratisasi, berpengaruh terhadap timbulnya gerakan anti-perbudakan atau abolisionist. Padaawalnya gerakan ini hanya didukung oleh kelompok Protestan yang tergabung dalam AmericanColonization Society (1817) dan berusaha mengirimkan orang-orang kulit hitam kembali ke Afrika.Kelompok ini akhirnya mendapat dukungan dari golongan Gereka Avctngefis (Pencil) yangmemandang perbudakan sebagai Iembaga yang merusak tatanan masyarakat Amerika. Kelompok iniberhasil mengirimkan sekitar 12.000 budak ke Republik Liberia, Afrika, tahun 1822.
Programpengiriman budak tersebut tidak berjalan lancar yang disebabkan oleh timbulnya kecaman darinegara-negara bagian di Selatan yang menerapkan sistem tersebut. Pemimpin abolisionis baru,William Lloyd Garrison, yang menerbitkan koran anti-perbudakan, The Garrison (1831) berusahameneruskan program pengiriman tersebut ke Afrika sambil terus mengecam system rasialis tersebutyang masih tetap dipertahankan di negara-negara bagian Selatan. Usaha tersebut tidak banyak membawa hasil sampai meletusnya perang sipil tahun 1861-1867.
d)     Dampak Revolusi bagi dunia
Dewasa ini, revolusi Amerika Serikat memberikan dampak yang sangat berpengaruhterhadap dunia. Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah negara adikuasa setelah merekamelakukan perang dingin dengan  Rusia dan memenangi perang tersebut. Hal yang paling terlihatadalah perekenomian dunia yang berpusat dan diunggui oleh Amerika. Terlihat dari terjadinyakrisi ekonomi yang melandan Amerika pada tahun 2010 yang akhirnya menyebabkan krisisdunia. Dalam sosial-politik Amerika juga turut berperan penting terutama dalam perang yangterjadi pada Israel dan Palestina. Hal ini pun mendukung terjadinya aksi terorisme yang terjadi digedbung WTC pada tanggal 11 September 2003. Selain hal tersevut, revolusi Amerika juga berpengaruh terhadap semnagat  juang  meraih kemerdekaan terutama di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1.        Francis Whitney, ed. Keith W. Olsen. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri A.S.
2.        Diktat Pengantar Sejarah Amerika I. Staf UNY
3.        File UPI. Bangsa Amerika

Tidak ada komentar:

REVOLUSI AMERIKA


(Disusun guna untuk memenuhi tugas  mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pengampu mata kuliah Dr. Suranto, M.Pd.




Disusun oleh:
Eka Ariska Putri (120210302005)
Kelas B






PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Revolusi AmerikaRevolusi Amerika bermula dengan adanya kemerdekaan Amerika akan imperium Inggris.Hal yang paling menonjol adalah sikap tidak puas kaum kolonis terhadap kebijaksanaan Ingerisantara lain ditunjukkannoleh James Otis yang berbicara mengatasnamakan pedagang Bostontahun 1761. Othis menentang kesewenang-wenangan dan otoritas Perlemen Inggeris mengenaibeberapa aspek kehidupan kaum kolonis termasuk di bidang perdagangan. Demikian juga padatahun 1763, Patrick Henry menentang hak-hak Privi Council mengenai masalah hukum diVirginia. Walaupun kedua tokoh tersebut tidak mewakili aspirasi orang-orang Amerika secarakeseluruhaa, sikap yang mereka tunjukkan merupakan bentuk perlawanan kaum kolonis terhadapsistem imperium Inggeris. Demikian juga tidak semua orang Amerika menentang sikap Inggris.Banyak di antara mereka terutama yang berpandangan aristokrat mendukung kebijaksananInggris.Puncak dari latar beakang revolusi Amerika adalah peristiwa Pembantaian Boston tahun1770 yang memakan lima orang korban sipil. Peristiwa tersebut menggambarkan betapapemerintah kolonial Inggeris telah memaksakan kehendaknya terhadap rakyat Amerika.,Dicabutnya Townshend Act pada tahun 1770 dapat meredakan ketegangan. Namun demikian,kehadiran pasukan Inggris di daerah koloni yang mengawasi kegiatan perdagangan danmencegah terjadinya penyelundupan menimbulkan rasa tidak senang kaum kolonis. Kapal patroliInggeris Gaspee, yang  melakukan pengawasan di sekitar Rhode Island dibakar oleh kaum patriotdan membuat takut pejabat Inggeris yang harta miliknya ikut hancur. Para juri koloni menolak bekerjasama dengan para pejabat kerajaan dalam mengakhiri perdagangan ilegal. KetikaGubernur Massachussetts, Thomas Hatchinson menyatakan tahun 1772 bahwa para hakim akan.dibayar dari uang kerajaan, timbul protes dari berbagai kalangan. Salah seorang diantaranya adalah tokoh Boston, Samuel Adams, menentangnya dengan cara membentuk panitiakorespondensi untuk mengkordinasi berita dan serta keluhan kelompok masyarakat yangberkaitan dengan tindakan pemerintah kerjaaan Inggris.Sikap pemerintah kerajaan Inggeris masih tetap keras. Inggris mengeluarkan Undang-undang Teh yang memberikan hak monopoli kepada East India Company untuk melakukaneksport ke suluruh daerah koloni. Tindakan ini dibuat oleh kaum kolonis dengan cara memboikotseluruh produksi teh Inggris yang dikirim ke daerah koloni dan menganjurkan para agen untuk tidak mendual tehnya ke pasar Amerika serta mengirim kembali teh yang diterimanya ke Inggrisatau ditimbun di gudang. Banyak agen-agen dagang Inggeris, yang mendapat dukungangubernur, yang menolak tuntutan kaum kolonis. Mereka memaksakan diri untuk menurunkanmuatan kapal the Inggeris di Pelabuhan Boston. Kaum kolonis yang mendapat dukungan dariSamuel Adam menjawab sikap keras para agen itu dengan cara kekerasan. Pada tanggal 16Desember 1773 kaum kolonis yang menyamar sebagai Indian Mohawk menaiki tiga kapalInggris yang akan berlabuh di Pelabuhan Boston dan segera menceburkan muatan teh ke laut.Peristiwa yang dalam bahasa kaum kolonis sebagai "Boston Tea Party" tersebut sangatmenjengkelkan Inggeris.Pada tahun 1774, diselenggarakan Kongres Kontinental yang dihadiri oleh delegasi-delegasi dari semua daerah koloni, kecuali Georgia. Kongres yang diselenggarakan di kotaPhiladeplhia dimaksudkan untuk merundingkan keadaan daerah koloni yang semakin memburuk.Akhirnya semua delegasi sepakat untuk mengeluarkan "Deklarasi Hak dan Keluhan"(Declaration of Right and Grievances) berupa pernyataan akan tetap setia kepada Raja dan tetapmenentang hak Parlemen Inggris untuk mengenakan pajak terhadap darah koloni Amerika.Ditengah-tengah ketegangan antara Inggris dan kaum kolonis, Kongres KontinentalKedua diselenggarakan tanggai 10 Mei 1775 Walaupun delegasi kongres kedua itu lebih banyak dihadiri kelompok radikal dibandingkan dengan delegasi pada kongres yang pertama, tidak dicapai kesepakatan mengenai pernyataan kemerdekaan kecuali menyepakati perlunya angkat.senjata melawan Inggeris seperti diusulkan oleh John Dickinson dan Jefferson Kongres yangdipimpin oleh John Hancock dan dihadiri juga oleh Benjamin Franklin tersebut menyepakatiperlunya dikirim pasukan ke Massachusetts untuk membantu kaum kolonis di sana dan menugaskan George Washington sebagai pemimpin pasukan Kontinental untuk memimpinpasukan ke Boston untuk melindungi kota yang sedang dikepung pasukan Inggris.Pada tanggal 7 Juni Richard henry Lee dari Virginia mengajukan resolusi yangmenyatakan persetujuan atas kemerdekaan dari Inggris. Kongres ini menghendaki adanyadukungan dan konsensus yanbg lebih luas, membentuk sebuah komite yang dipimpin olehThomas Jefferson untuk menyiapkan langkah-langkah rasional menuju pernyatan kmerdekaan.Kongres juga menyepakati usulan Richard Henry Lee tanggal 2 Juli 1776 dan mengesahkanpembacaan Deklarasi Kemerdekaan dua hari kemudian. Deklarasi kemerdekaan yang dibacakanoleh Thomas Jefferson tersebut berisi dua bagian. Pada pembukaannya, Jefferson menyatakanbahwa pada dasarnya pemberontakan atau gerakan merupakan hak alamiah umat manusia untuk mendirikan pemerinthan baru yang didasarkan atas keinginan warganya. Bagoian kedua yanglebih panjang berisi tuduhan terhadap Raja Inggris yang mngabaikan hak-hak khusus kaumkolonis, dan memprotes ikut campurnya pemerintahan raja dalam pemerintahan kolonial di Amerika.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rincian yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi pokok penulisan pada makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)             Bagaimana keadaaan Amerika Serikat sebelum terjadinya Revolusi Amerika ?
2)             Bagaimana penyebab terjadinya revolusi Amerika ?
3)             Bagaimana kronologi jalannyay revolusi Amerika ?
4)             Bagaimana dampak dari revolusi Amerika ?

1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini diantaranya adalah :
1)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  keadaaan Amerika Serikat sebelum terjadinya Revolusi Amerika
2)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  penyebab terjadinya revolusi Amerika
3)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  kronologi jalannyay revolusi Amerika
4)             Untuk dapat  mengetahui dan memahami  dampak dari revolusi Amerika


BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Amerika Sebelum Revolusi
Penduduk asli dan yang mula-mula menempati Benua Amerika adalah suku Indian. Namun, dengan adanya penjelajahan bangsa-bangsa Eropa untuk mencari pusat rempah-rempah dan daerah-daerah baru maka banyak bangsa Eropa yang datang ke Amerika. Penduduk asli Amerika kemudian tergusur ke daerah-daerah pinggiran dan tidak mampu menghadapi lawannya yang tangguh dan modern.
Berkembanganya ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti telur atau bola dan adanya penemuan kompas sebagai petunjuk arah maka atas perintah Raja Spanyol, Christophorus Colombos (1451–1506) berlayar bersama anak buahnya ke arah Barat. Colombos dengan tiga buah kapalnya, yakni Santa Maria, Pinta, dan Nina mengarungi Samudra Atlantik dan berhasil mendarat di Guanahari (kemudian disebut San Salvador) Kepulauan Bahama, di perairan Karibia, Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. 
Benua baru yang ditemukan Colombus itu diberi nama Amerika. Nama ini diambil sebagai penghormatan kepada seorang pelaut Italia yang ikut dalam pelayarannya, yakni Amerigo Vespucci. Benua Amerika ini merupakan dunia baru bagi orang-orang Eropa. Setelah Colombos kemudian banyak orang-orang Spanyol dan Portugis datang di Amerika. Mereka berhasil menguasai daerah itu yang memrbentang dari Mexico sampai dengan Chile di Amerika Selatan. Wilayah tersebut sering dikenal sebagai Amerika Latin.
Pada abad ke-17 bangsa-bangsa Barat yang lain, seperti Prancis, Belanda dan l Inggris memperebutkan daerah Amerika Utara. Prancis di bawah pimpinan Samuel de Champalin berhasil menduduki Kanada (1603). Pada tahun 1699, Ibervilli berhasil menduduki muara Mississippi. Dengan demikian, Prancis mempunyai daerah jajahan bagian tengah Amerika Utara.
Inggris di bawah pimpinan Raligh berhasil menduduki Virginia. Pada tahun 1620 Pilgrimfather menduduki Massachusetts dan Calvert pada tahun 1623 menduduki Maryland. Dengan demikian, timbul penjajahan Inggris di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Balanda di bawah pimpinan Hudson berhasil menduduki Sungai Hudson (1609). Pada tahun 1626 Minuit menduduki Nieuw Amsterdam (kemudian diganti menjadi New York). Banyak orang-orang Inggris yang meninggalkan negerinya menuju koloni Inggris di Amerika Utara dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin mencari kebabasan hidup, ada pula pertualang-petualang yang ingin mencari kekayaan, dan yang paling banyak adalah petani-petani miskin yang ingin mendapatkan sebidang tanah untuk bisa hidup layak.
Pada tahun 1674 Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdam yang kemudian namanya diganti menjadi New York. Dalam Perang Laut Tujuh Tahun (1756–1763), Inggris menang atas Prancis dan berhasil merebut daerah Kanada dan Lousiana (daerah Mississippi) dari Prancis. Dengan kekalahan ini maka lenyaplah sudah kekuasaan Perancis di bumi Amerika.
Selanjutnya, terbentuklah tiga belas koloni Inggris di sepanjang Partai Timur Amerika Utara. Ketiga belas koloni inilah yang menjadi inti terbentuknya negara Amerika Serikat pada tahun 1776. Berdasarkan faktor geografis, koloni Inggris dibagi menjadi dua bagian, yakni koloni Utara dan koloni Selatan. Koloni Utara terdiri atas New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, (5). New York, New Jersey, Pensylvania, dan ( Delaware. Koloni Selatan terdiri atas Maryland, Virginia, North Caroline, South Caroline, dan Georgia.

2.2 Penyebab Revolusi
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi, setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai macam undang-undang yang lebih mengutamakan kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, undangundang metera,i dan sebagainya. Semuanya itu jelas merupakan usaha
pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni.
Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif tersebut. SAkibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
1)        Sebab Umum
a)      Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Koloni Inggris
Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763.
b)      Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan dengan paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang.
c)      Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis
keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.

2)        Sebab Khusus
Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang
dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat
itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika.
Pada malam harinya, muatan teh itu dibuangke laut oleh orang-orang
Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah
yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga
menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang
mau bertang-gung jawab sehingga menimbulkan pertem-puran yang
menandai terjadinya Revolusi Amerika.

2.3 Kronologis Terjadinya Revolusi

Diawali dengan kemunculan kaum Patriot yang mem bela revolusi yang memperjuangkan hak-hak masyarakat koloni di Amerika. Pada tahun 1772 Samual Adams membentuk komite Hubungan ( Committees of Correspondence ) yang menghubungkan seluruh kaum Patriot di ketiga belas koloni dan membentuk kerangka bagi pemerintah pemberontak, disusul oleh pembuatan Kongres Provinsi ( Provincial Congresses ) yaitu pemerintahan dalam tiap koloni dan tahun 1774 perwakilan kongres tiap koloni membentuk Kongres Kontinental ( Continental Congress ) yang bertindak sebagai pemerintahan nasional sementara. Komite inilah yang menjadi cikal-bakal pemerintahan Amerika Serikat yang sekarang.  Pada pertemuan pertama kongres ini memutuskan  memboikot produk sebagai reaksi dari Intolerable Acts.
Dalam bulan Juni 1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan supaya mengadakan kongres dalam bulan September di Philadelphia, dan di tanah-tanah jajahan lainnya kongres-kongres propinsi atau konvensi-konvensi daerah memilih wakil-wakil untuk Kongres tersebut. Jika golongan radikal diwakili oleh kedua saudara Adams dari Massachusetts, oleh Patrick Henry dan Richard Henry Lee di Virginia, dan oleh Christoper Gadsden, dari South Carolina, ada golongan teras kaum konservatif, yang dalam beberapa hal malahan bersikap konservatif ekstrim, yang ragu-ragu pada batas loyalisme. Dari saat permulaannya Kongres Kontinental pertama ini merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif. Pada mulanya golongan radikal mencatat dua buah kemenangan ketika seorang yang bukan wakil, Charles Thomson dari Pennsylvania, dipilih menjadi sekretaris dan ketika resolusi-resolusi Suffolk disetujui. Yang belakangan ini, buah tangan dari Joseph Warren, telah diterima oleh suatu konvensi di Suffolk Country, Massachusetts, dan dibawa sesudahnyadengan secepat mungkin ke Philadelphia oleh Paul Revere.
Dengan bersatu di belakang Joseph Galloway, golongan konservatif mencoba untuk menerima sebuah rencana uni yang merupakan versi yang telah dicairkan dari Rencana Albany buatan Franklin dahulu. Berdasar pada usul Galloway pemerintah pusat akan terdiri dari seorang presiden jendral yang diangkat oleh Raja dan memegang jabatannya selama dikehendaki oleh Raja dengan hak veto atas tindakan-tindakan majelis agung, yang anggota-anggotanya harus dipilih untuk jabatan tiga tahun oleh dewan perwakilan tiap-tiap propinsi.
Dalam perkembangan rentetan pikiran politik yang revolusioner Proklamasi dan Resolusi-resolusi yang diterima oleh Kongres pada tanggal 14 Oktober telah memahatkan hubungan yang penting. Meskipun resolusi-resolusi ini kelihatannya radikal, namun suaranya lebih moderat daripada ”seruan terhadap rakyat Inggris” yang disusun oleh seorang pengacara muda dari New York, John Jay. Sebelum bubar, Kongres mengatur beberapa tindakan lanjutan antara tanah-tanah jajahan. Ia memutuskan untuk bersidang kembali pada tanggal 10 Mei 1775, jika pada tanggal itu keberatan-keberatan Amerika belum disambut. Tetapi golongan radikal sendiri menyangsikan kemungkinan diadakannya Kongres baru.
Pukulan-pukulan akan menentukan nasib kerajaan, tetapi mungkin sekali tidak secara yang diharapkan. Pada tanggal 9 Februari suatu pernyataan dari kedua majelis perlemen mengecap Massachusetts melakukan pemberontakan. Jauh dalam bulan Maret persetujuan raja diberikan kepada sebuah undang-undang yang melarang tanah jajahan New England untuk mengadakan perdagangan dengan setiap bangsa kecuali Inggris dan Hindia Barat milik Inggris sesudah tanggal 1 Juli dan menghalang-halangi orang-orang New England mengunjungi daerah perikanan di Atlantik Utara, dan dalam Bulan April ketentuan-ketentuan dari undang-undang ini diperluas terhadap lima tanah jajahan lainnya yang telah meratifikasi Perkumpulan Kontinental seperti yang dikabarkan ke London.
Tetapi dalam bulan-bulan yang malang kemudian adalah penindasan dan perlawanan dan bukan perdamaian dan konsessi yang menentukan arus perkembangan selanjutnya. Dalam masa lowong antara Kongres pertama dan kedua, Massachusetts, kecuali Boston, yang diduduki oleh pasukan-pasukan Jendral Gage, membangunkan kembali militia dan mulai mengumpulkan gudang-gudang militer. Dalam bulan Desember 1774, Gage meminta ”pasukan yang cukup untuk menundukkan negeri dengan jalan menyerbu ke dalamnya”, dan sekiali lagi dalam bulan Februari ia memperingatkan Barrington: ”untuk mengamankan kota Boston saja tidak akan mengakhiri persoalan; pasukan-pasukan harus menyerbu ke dalam negeri”. Ketika bulan April tiba, Gage siap untuk menyerang.
Dengan mengatur kembali orang-orangnya, Smith berbaris menuju ke Concord, dimana ia menghancurkan beberapa alat militer dan tepung. Tetapi di Jembatan Utara Concord suatu pasukan orang-orang militia yang kian bertambah banyak menyerang regu Inggris, dan ketika Smith mundur dari Concord untuk berbaris kembali ke Boston, pasukannya diserang dari segenap sudut oleh orang militia. Hanya kedatangan suatu pasukan bala bantuan, yakni ketika ia tiba di Lexinton, menolongnya dari mala petaka yang besar.
Pada bulan Januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan penulis yang datang ke Amerika dari Inggris pada tahun 1774, menerbitkan pamflet setebal 50 halaman bertajuk Common Sense. Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776 sebagian besar merupakan karya Jefferson. Deklarasi ini diangkat dari filosofi politik Perancis dan aliran pencerahan Inggris juga teori Kontrak Sosial dari John Locke. Untuk berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah sama seperti berjuang mendapatkan suatu pemerintah yang didasrkan kesepkatan bersama sebagai ganti sebuah permintaan yang dipimpin seorang raja yang telah dengan satu dan lain cara menjadikan kita subyek kekuasaan hukum asing di luar konstitusi kita dan yang tidak diakui oleh hukum kita.Hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan kesepakatan bersama yang dapat melindungi hak-hak asasi manusia untuk hidup, merdeka dan mengejar kebahagiaan. Maka berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah berjuang atas nama hak dasar seseorang. Amerika pun memenangkan revolusinya.
Pada tanggal 4 Juli 1776 dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, akan tampak jelas bahwa komandan-komandan Inggris di Amerika mempunyai kelebihan berupa pasukan yang cukup besar dengan segala perlengkapannya. Suatu jumlah besar dari perwira-perwira dan prajurit dipihak kaum Patriot telah mendapat pengalaman milter yang berguna dalam Perang Perancis dan Indian. George Washington memperlihatkan sifat-sifat pemimpin milter yang tidak ada bandingannya. Inggris melakukan gerakan kampanye di Kanada, di daerah Selatan dan dinegara-negara bagian Tengah. Pasukan Amerika berhasil memukul mundur pasukan Inggris. Kemenangan kaum koloni pada 1777, ketika Jendral Burgoyne beserta anak buahnya menyerah di Saratoga.
Kemenangan ini membuat Perancis bersedia membantu Amerika untuk mengalahkan Inggris dalam maksud membalas kekalahannya di Perang Prancis dan Indian. Pada tanggal 19 Oktober 1871,  gabungan pasukan Prancis dan Amerika berhasil mengalahkan pasukan Inggris dibawah Jenderal Cornwallis di Yorktown, Virginia. Perang ini berlangsung selama 6 tahun , dan diakhiri dengan Traktat Paris ( Paris Treaty )  pada 3 September 1783. Dalam Traktat ini Inggris mengakui kemerdekaan koloni Inggris di Amerika dan menerima klaim Kongres atas tanah tempat tinggal orang Indian yang berada di antara Pegunungan Appalachian dan Sungai Mississippi.

2.4 Dampak Revolusi
Revolusi yang terjadi di wilayah Amerika Serikat memberikan dampak tidak hanya pada negara Amerika Serikat tapi juga pada hampir seluruh negara di dunia, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Dampak Revolusi Bagai Amerika
a)              Kehidupan Agama
Agama Para menteri yang menganut Protestan, sebagai agama mayoritas, menekankanpentingnya persaingan di antara penganut berbagai agama sebab hal itu akan memperkuatterbentuknya masyarakat Kristiani di Amerika Sedangkan agama Protestan berusaha membentuk Gereja Unitarian atau gereja bersatu untuk semua aliran Protestan. Namun demikian, di kalanganProtestan sendiri timbul revitalisasi Protestan yang dipelopori oleh gereja Baptist  dan Methodist yang menekankan pada Ajaran Injil Lama, Old Testamen atau Perjanjian Lama. Penganut inimengkritik orang-orang Protestan yang semakin sekular dan terlalu menekankan  kehidupan agama pada aspek rasional dan ilmu pengetahuan ciptaan manusia.
b)             Kehidupan Keluarga
Keluarga  Amerika sangat menekankan pentingnya pendidikan Kristen kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk menghindari disintegrasi moral dalam keluarga Amerika Namundemikian, setelah AS memasuki industrianisasi pada abad ke-19 lembaga keluarga menjadi tidak begitu penting sebagai satu kesatuan ekonomi. Adanya penggunaan anak-anak dan wanitasebagai tenaga kerja telah menurunkan ikatan keluarga. Akibatnya orang tua lebih menekankanpentingnya kemandirian kepada anak-anaknya agar si anak mampu memenuhi kebutuhanhidupnya tanpa tergantung bagi penghasilan orang tua. Sebagai konsekuensi dari perubahansikap tersebut setiap keluarga di AS cenderung semakin mengecil. Sedangkan pembantu rumahtangga tidak lagi menjadi anggota keluarga sebab mereka hanya berperan sebagai tenaga kerjamandiri karena pengaruh dari konsepegaliter dan equality.
Adanya disintegrasi dalam keluargamenyebabkan posisi wanita tidak lagi sebagdi ibu rumah tangga melainkan memiliki posisi yangsama dengan suami dan boleh bekerja di luar rumah. Mereka juga berusaha mengejar karierseperti menentang batasan-batasan tradisional secara gender terhadap mereka.
c)      Kemanusiaan
Berkembangnya humanitarian, aliran yang menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dandemokratisasi, berpengaruh terhadap timbulnya gerakan anti-perbudakan atau abolisionist. Padaawalnya gerakan ini hanya didukung oleh kelompok Protestan yang tergabung dalam AmericanColonization Society (1817) dan berusaha mengirimkan orang-orang kulit hitam kembali ke Afrika.Kelompok ini akhirnya mendapat dukungan dari golongan Gereka Avctngefis (Pencil) yangmemandang perbudakan sebagai Iembaga yang merusak tatanan masyarakat Amerika. Kelompok iniberhasil mengirimkan sekitar 12.000 budak ke Republik Liberia, Afrika, tahun 1822.
Programpengiriman budak tersebut tidak berjalan lancar yang disebabkan oleh timbulnya kecaman darinegara-negara bagian di Selatan yang menerapkan sistem tersebut. Pemimpin abolisionis baru,William Lloyd Garrison, yang menerbitkan koran anti-perbudakan, The Garrison (1831) berusahameneruskan program pengiriman tersebut ke Afrika sambil terus mengecam system rasialis tersebutyang masih tetap dipertahankan di negara-negara bagian Selatan. Usaha tersebut tidak banyak membawa hasil sampai meletusnya perang sipil tahun 1861-1867.
d)     Dampak Revolusi bagi dunia
Dewasa ini, revolusi Amerika Serikat memberikan dampak yang sangat berpengaruhterhadap dunia. Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah negara adikuasa setelah merekamelakukan perang dingin dengan  Rusia dan memenangi perang tersebut. Hal yang paling terlihatadalah perekenomian dunia yang berpusat dan diunggui oleh Amerika. Terlihat dari terjadinyakrisi ekonomi yang melandan Amerika pada tahun 2010 yang akhirnya menyebabkan krisisdunia. Dalam sosial-politik Amerika juga turut berperan penting terutama dalam perang yangterjadi pada Israel dan Palestina. Hal ini pun mendukung terjadinya aksi terorisme yang terjadi digedbung WTC pada tanggal 11 September 2003. Selain hal tersevut, revolusi Amerika juga berpengaruh terhadap semnagat  juang  meraih kemerdekaan terutama di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1.        Francis Whitney, ed. Keith W. Olsen. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri A.S.
2.        Diktat Pengantar Sejarah Amerika I. Staf UNY
3.        File UPI. Bangsa Amerika

Tidak ada komentar: