PERLUASAN WILAYAH AMERIKA KE BARAT
(Disusun
guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pengampu mata
kuliah Dr. Suranto, M.Pd.
Disusun oleh:
Eka Ariska Putri (120210302005)
Kelas B
PRODI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
pertengahan abad ke-19 bangsa Amerika sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan individu dan equality dalam
kesempatan politik dan ekonomi. Tumbuh dan berkeinbangnya nilai-nilai tersebut
bersamaan dengan tumbuhnya keyakinan akan pentingnya pembebasan invividu dari
batasan-batasan sosial politik. Sikap yang sama juga ditandai dengan upaya perluasan wilayah ke arah barat
untuk kepentingan ekonomi. Lebih lanjut perkembangan ekonomi tersebut
berpengaruh terhadap pembentukan
perbedaan regional bam di bidang ekonomi. Kawasan timurlaut berkembang
menjadi pusat industri, selatan berkembang menjadi pusat industri kapas dan
barat menjadi pusat produsen bahan makanan. Perbedaan tersebut menjadi salah
satu penyebab terjadinya ketegangan regional yang berkaitan dengan pola
ekspansi serta penggunaan budak dalam
kegiatan ekonomi. Pembentukan ekonomi nasional ditandai dengan terbentuknya
polarisasi ekonomi antar daerah.
Garis perbatasan
sangat berpengaruh dalam membentuk
kehidupan di Amerika. kondisi di seluruh pesisir Atlantik merangsang migrasi
ke
kawasan
baru. Dari New england, di
mana lahannya tidak mampu menghasilkan panenan gandum dalam jumlah besar, pria dan wanita mengalir
tanpa henti meninggalkan lahan pantai dan desa mereka untuk mengambil keuntungan dari lahan kaya
di tengah benua. Di pedesaan negara bagian
Carolina dan Virginia, masyarakat yang terkucilkan akibat kurangnya
jalan dan kanal sebagai akses ke pasar di daerah pesisir
dan tidak menyukai dominasi politik para pemilik perlahan
pertanianan
tidewater juga bergerak
ke
barat. Pada 1800, lembah Sungai mississipi dan Ohio telah menjadi kawasan perintis yang luas
“hio, ke sanalah kami pergi,
mengapung di sungai di O-hi-o.” menjadi lagu bagi ribuan imigran.
Dalam
perluasan wilayah ke arah barat, bisa dikatakan sebagai gerakan dari
orang-orang yang berada di wilayah tetap / koloni di Amerika Serikat menuju ke
wilayah jauh di barat. Antara awal abad ke-17 dan akhir abad ke-19, orang –
orang Anglo-Amerika dan masyarakat lainnya melakukan ekspansi dari Pantai
Atlantik menuju ke Pantai Pasifik. Gerakan ke barat, menyeberang ke apa yang
disebut sebagai daerah frontier Amerika. Melalui perluasan wilayahnya dengan
memasukkan lebih dari tiga juta meter persegi, Amerika Serikat menjadi salah satu bangsa yang kuat pada abad
ke-20.Tetapi, ekspansi ke barat tersebut juga mengakibatkan sebuah pederitaan
yang besar, pengrusakan, dan kemunduran budaya bagi orang-orang asli Amerika
yang berada di Amerika utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
rincian yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi pokok penulisan pada
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimanakah
asal usul dari perluasan wilayah di Amerika ?
2) Bagaimanakah
jalannya Perluasan wilayah ke Barat di Amerika ?
3) Bagaimanakah
dampak dari adanya perluasan wilayah tersubut ?
1.3 Tujuan
Sejalan
dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini diantaranya adalah :
1) Untuk
mengetahui dan memahami asal usul dari perluasan wilayah di Amerika.
2) Untuk
mengetahui dan memahami jalannjya perluasan wilayah di Amerika.
3) Untuk
mengetahui dan memahami dampak dari perluasan wilayah di Amerika.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1
Asal – Usul Perluasan Wilayah di Amerika
2.1.1 Perkembangan
Industri
Pada pertengahan abad ke-19 bangsa Amerika sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai kebebasan individu
dan equality dalam kesempatan politik dan ekonomi. Tumbuh dan
berkeinbangnya nilai-nilai tersebut bersamaan dengan tumbuhnya keyakinan akan
pentingnya pembebasan invividu dari batasan-batasan sosial politik. Sikap yang
sama juga ditandai dengan upaya
perluasan wilayah ke arah barat untuk kepentingan ekonomi.
Kumpulan immigran yang pertama pada awal tahun 1830an
adalah datang daripada bahagian selatan Amerika, terutamanya golongan petani
miskin di Kentucky, Tennessee dan Virginia barat. Mereka menjumpai dan
mengusahakan tanah subur di sepanjang lembah Sungai Ohio, Indiana dan Illinois.
Sungai Ohio memainkan peranan penting dalam kegiatan ekonomi terutamanya sungai
ini menjadi laluan keluar masuk ke Mississippi hingga ke Teluk Mexico. Aktiviti
perdagangan di muara Sungai Mississippi menjadi selamat setelah Presiden
Jefferson membeli wilayah Louisiana pada tahun 1803 dan juga setelah angkatan
tentera menamatkan penentangan kaum peribumi Indian di bahagian barat-daya
dalam perang pada tahun 1812. Laluan perdagangan ini kian selamat dan
menguntungkan apabila teknologi kapalwap di perkenalkan pada tahun 1810an.
Selepas tahun 1830, satu aliran migrasi telah sampai
di wilayah barat-laut daripada negeri-negeri di bahagian timur-laut Amerika,
terutamanya daripada bahagian barat New York, New England. Menjelang tahun
1840an kumpulan immigran dari Jerman dan Scandinavia pula tiba dan menyertai
kumpulan pertama tadi untuk mengusahakan perladangan kapas dan lain-lain
tanaman eksport. Sebelum kedatangan immigran-immigran ini, wilayah barat-laut
hanya menyediakan 12% hasil perladangan untuk dipasarkan keluar wilayah pada
tahun 1820. Pada tahun 1840, nilai eksport telah meningkat menjadi 27% daripada
hasil perladangan. Setelah pembinaan jalan keretapi pada tahun 1860, hasil
eksport bertambah hingga mencapai 70%.
Lebih lanjut perkembangan ekonomi tersebut berpengaruh
terhadap pembentukan perbedaan regional
di bidang ekonomi. Kawasan timurlaut berkembang menjadi pusat industri,
selatan berkembang menjadi pusat industri kapas dan barat menjadi pusat
produsen bahan makanan. Perbedaan tersebut menjadi salah satu penyebab
terjadinya ketegangan regional yang berkaitan dengan pola ekspansi serta penggunaan budak dalam kegiatan
ekonomi. Pembentukan ekonomi nasional ditandai dengan terbentuknya polarisasi
ekonomi antar daerah.
2.1.2
Docrin Monroe
Pada 1822 Presiden james monroe, di bawah tekanan publik yang kuat, menerima wewenang untuk mengakui negara Amerika Latin baru dan segera bertukar menteri dengan mereka.
Dengan demikian, dia menegaskan status
mereka sebagai negara merdeka yang sesungguhnya,
sepenuhnya terpisah dari ikatan lama mereka
dengan eropa.
Tepat pada saat ini,
Rusia, Prusia, dan Austria
membentuk persekutuan, Aliansi Suci,
untuk melindungi diri mereka dari pemberontakan. Dengan turut campur di negara tempat gerakan
masyarakat
membahayakan monarki, aliansi tersebut dipersatukan oleh Perancis pasca Napoleonberniat mencegah penyebaran
revolusi itu. kebijakan ini merupakan antitesis prinsip Amerika
tentang penentuan nasib sendiri.
Selama Aliansi Suci ini membatasi
kegiatannya
di
Dunia Lama, Amerika Serikat
tidak mengkhawatirkannya. Tetapi ketika
aliansi
tersebut mengumumkan niatnya untuk memulihkan kembali bekas-bekas
koloni Spanyol,
masyarakat Amerika menjadi sangat khawatir. karena perdagangan Amerika Latin
telah menjadi sangat
penting bagi
mereka, Inggris
memutuskan untuk menghentikan tindakan semacam itu. London jaminan gabungan Anglo-Amerika terhadap Amerika Latin, tetapi Sekretaris Negara john Quincy Adams
meyakinkan monroes untuk bertindak secara unilateral: “Akan lebih jelas, juga lebih bermartabat, untuk menyatakan prinsip kami
secara
eksplisit kepada rusia dan Prancis, daripada
muncul seperti pahlawan
kesianga dalam gelombang serdadu Inggris.”
Pada Desember
1823,
dengan keyakinan bahwa AL Inggris akan membela Amerika Latin dari Aliansi Suci dan Perancis, Presiden monroe mengambil
kesempatan dalam pidato tahunannya kepada
kongres untuk menyampaikan apa yang ke- mudian dikenal sebagai Doktrin monroe penolakan
menoleransi perluasan dominasi lebih lanjut eropa di benua Amerika :
“Benua Amerika untuk selanjutnya janganlah dianggap
sebagai sasaran bagi
kolonialisasi di
masa depan oleh kekuatan Eropa mana pun. Kita harus
menganggap usaha apa pun dari pihak
mereka untuk memperluas system
(politik)
mereka ke bagian mana pun belahan dunia ini sebagai ancaman
terhadap perdamaian dan keamanan kita.
Dengan koloni yang sudah ada
atau ketergantungan
terhadap kekuatan Eropa
mana pun, kami tidak pernah campur tangan dan takkan
pernah
campur
tangan.
Tetapi dengan pemerintah yang telah
menyatakan kemerdekaannya
dan mempertahankan kemerdekaan itu, juga kemerdekaan yang telahkita akui, kita tidak dapat membiarkan tindakan campur tangan apa pun yang bertujuan menekan mereka, atau mengendalikan
nasib mereka dengan cara
apa pun, oleh kekuatan Eropa mana pun dengan anggapan selain manifestasi disposisi tidak ramah terhadap Amerika Serikat.”
Doktrin monroe memperlihatkan semangat solidaritas dengan negara-negara republik yang
baru merdeka di Amerika Latin.
Sebagai
balasannya,
Negara - negara
tersebut mengakui
kedekatan politiknya dengan Amerika Serikat dengan cara
mendasarkan konstitusi baru mereka, dalam banyak hal, sesuai
model Amerika Utara.
2.2 Perluasan Wilayah ke Barat
Aliran populasi ke
barat pada awal abad ke-19 menyebabkan pembagian kawasan
lama dan pembentukan perbatasan baru. Sebagai negara bagian yang
baru diakui, peta politik
menyeimbangkan daerah timur Sungai mississipi. Dari 1816 hingga 1821,
terbentuk 6 negara bagian baru Indiana, Illinois dan maine (yang tadinya negara bebas budak),
serta mississipi, Alabama,
dan missouri
(negara bagian yang
mengizinkan
perbudakan). Daerah perbatasan pertama dulu terkait erat dengan eropa, daerah kedua terkait dengan pemukiman pesisir,
tetapi Lembah
mississipi bersifat independen dan warganya lebih mengacu ke
barat dari pada ke timur.
Para pemukim di daerah perbatasan merupakan kelompok
yang
beragam. Salah seorang penjelajah Inggris menggambarkan mereka sebagai “ras manusia yang
berani dan tabah yang hidup di pondok reyot. Sikap mereka terlihat kasar, tetapi sebenarnya ramah, baik kepada orang asing,
jujur dan dapat dipercaya.
mereka menghasilkan sedikit jagung Indian, labu, babi, dan terkadang memiliki
satu atau dua ekor sapi,
tetapi senapan laras panjang merupakan peralatan terpenting mereka. terampil menggunakan kapak,
jerat dan benang pancing, para pemukim membangun pondok kayu pertama dan menghadapi suku pribumi Amerika, yang tanahnya mereka duduki.
Ketika semakin banyak
pemukim memasuki belantara itu, banyak yang menjadi
petani
sekaligus pemburu.
Rumah kayu dengan jendela kaca, tungku pemanas dan kamar terpisah telah menggantikan keberadaan
pondok; sumur menggantikan mata air.
Para pemukim
yang rajin dengan cepat membersihkan lahan mereka
dari pepohonan, membakar kayu
untuk menghasilkan kalium oksida
dan membiarkan tunggul kayu membusuk. mereka menanam
gandum, sayur
dan buah-buahan mereka sendiri; mengelilingi hutan untuk memburu kijang, kalkun liar dan madu; memancing
di sungai terdekat; dan memelihara ternak serta babi. Para spekulator tanah membeli tanah yang amat sangat luas dengan harga murah lalu, jika harga tanah naik, menjual lahan mereka
dan bergerak semakin ke barat, membuka jalan bagi
orang lain.
Dokter, pengacara,
pemilik
toko, editor, pendeta, ahli mesin dan politikus segera
menyusul para petani. Namun para petani menjadi kelompok dasar yang kokoh. Begitu menetap di suatu lokasi,
mereka cenderung terus tinggal di sana dan berharap anak-anak mereka akan tetap tinggal di sana. mereka membangun lumbung besar
dan rumah dari
batu bata
atau dari
kerangka kayu.
mereka membeli ternak lebih baik, menggarap tanah dengan terampil, dan menaburkan benih yang bermutu. Beberapa orang mendirikan pabrik
penggilingan tepung, penggergajian kayu dan penyulingan. mereka membuat
jalan raya yang bagus,
juga membangun gereja dan
sekolah. Pada 1830,
Chicago, Illinois, contohnya,
adalah desa niaga yang
memiliki benteng namun tidak mempunyai potensi yang
menjanjikan; tetapi jauh sebelum beberapa pemukim aslinya
meninggal dunia, negara bagian ini telah menjadi salah satu kota terbesar dan terkaya di
Amerika.
Lahan pertanian mudah didapat. Tanah pemerintah setelah 1820 dapat dibeli seharga 1.25 dolar untuk luas
kira-kira setengah hektar, dan setelah
dikeluarkannya UU
rumah dan Pekarangan (Homestead Act) pada 1862, tanah itu dapat diklaim dengan cara
menduduki dan memperbaikinya. Selain itu, peralatan untuk menggarap lahan itu sangat mudah diperoleh. Itulah masa
ketika, sesuai ucapan yang dicetuskan penulis
surat kabar Indiana, john Soule dan dipopulerkan oleh editor New
Yorkt ribune, horace Greeley, pria muda dapat “pergi ke barat dan tumbuh bersama negara.” kecuali migrasi ke
texas yang di- miliki
bangsa meksiko, gerakan perintis agrikultural ke barat baru menerima missouri ke dalam wilayah Barat yang luas yang
didapatkan dari Pembelian Louisiana
setelah 1840.
Pada 1819, sebagai ganti asumsi klaim warga Amerika hingga senilai 5 juta dolar, Amerika Serikat menguasai Florida dan
Oregon di timur jauh dari Spanyol. Pada hari-hari pertama penjelajahan Perancis di Lembah mississipi, si
pedagang menjadi pemandu bagi para pemukim di luar mississippi. Para pemburu kulit dari Perancis dan ScotsIrish
menjelajahi sungai besar serta anak sungainya
dan menemukan jalan
masuk melalui Pegunungan
rocky dan Sierra, memungkinkan
migra- si melalui darat pada 1840-an dan disusul dengan pendudukan bagian
dalam negara tersebut.
Secara keseluruhan, pertumbuhan Negara itu sangatlah besar: Populasinya
meningkat dari 7.25
juta menjadi lebih dari 23 juta orang sejak 1812 sampai
1852 dan
lahan yang tersedia bagi pemukiman meningkat hingga
hampir sebesar eropa Barat dari 4,4 juta menjadi 7,8 juta kilometer persegi. Tapi konflik dasar yang
berakar pada berbedaan setempat masih belum terselesaikan,
sehingga menjelang dekade 1860-an, hal itu meledak menjadi perang saudara. hal lain
yang juga tidak dapat dihindarkan dari
gerakan ekspansi ke
barat adalah
konflik para pemukim dengan penduduk asli dari
tanah
itu: Suku Pribumi Amerika.
Pada awal abad ke-19,
figur
paling menonjol yang terkait dengan konflik ini adalah Andrew jackson, “orang Barat”
pertama yang duduk di Gedung Putih. Di tengah-tengah Perang
1812, jackson, yang pada saat itu memimpin kekuatan militer tennessee, dikirim ke Alabama
selatan, tempat dia dengan kejam
memadamkan
pemberontakan orang Indian Creek. Suku Indian
Creek tak lama kemudian
menyerahkan dua pertiga wilayahnya kepada merika
Serikat. jackson
kemudian mengusir sekawanan Indian Seminol dari daerah suaka mereka di Florida yang dimiliki bangsa Spanyol.
Pada 1820-an, sekretaris perang Presiden monroe, john C. Calhoun, mengusulkan kebijakan mengusir suku Indian
yang masih tinggal di daerah Barat Daya lama dan memindahkan mereka
jauh dari mississippi. jackson melanjutkan kebijakan
ini
saat menjabat sebagai presiden. Pada 1830, kongres meluluskan UU
Pengusiran Indian (Indian Removal Act), menyediakan dana untuk mengangkut suku-suku
timur menjauhi mississippi. Pada 1834,
ditetapkanlah kawasan khusus Pribumi Amerika di tempat yang sekarang dinamakan Oklahoma. Secara keseluruhan, suku Indian menandatangani 94
perjanjian selama dua masa pemerintahan jackson, menyerahkan jutaan hektar kepada pemerintah federal dan memindahkan lusinan suku dari kampung halaman le-
luhur mereka.
Sejak tahun 1812, ramai mula pindah
ke wilayah Arkansas dan Missouri. Missouri memasuki pernsyarikatan Amerika pada
tahun 1821 dan diikuti oleh Arkansas pada tahun 1836. Penduduk juga mula
berpindah ke Texas hingga ke Mexico. Pada mulanya, perpindah ke Texas adalah
alu-alukan oleh kerajaan Mexico, tetapi kemudian menegaskan syarat mereka untuk
menganut agama Katolik dan menjadi warga Mexico. Immigran Amerika semakin ramai
memasuki Texas tanpa memperdulikan perintah kerajaan Mexico tersebut.
a.
Perluasan di Mexico
Kawasan yang menjadi sasaran pertama dalam cita-cita
perluasan Amerika ialah Texas, yang ketika itu merupakan sebahagian daripada
wilayah negeri Mexico. Pada asalnya, kawasan ini dikenali sebagai Coahuila,
terletak dibahagian paling utara negeri Mexico. Apabila Mexico memperolehi
kemerdekaan pada tahun 1821, Texas masih kurang diduduki. Hakikatnya, kerajaan
Mexico juga mempunyai rancangan untuk membangunkan wilayah tersebut. Misalnya,
pada tahun 1821 dan sekali lagi pada tahun 1823, kerajaan Mexico telah
menawarkan geran tanah kepada sesiapa yang dapat membawa penduduk perpindah ke
Texas. Tetapi dengan syarat, pedatang-pedatang harus mematuhi undang-undang
kerajaan Mexico dan harus menganut agama Roman Katolik. Ketika itulah seorang
peladang kapas bernama Moses Austin memperolehi satu geran tanah dan merancang
untuk menubuhkan sebuah koloni pedatang-pedatang daripada Amerika Syarikat.
Usaha beliau telah diteruskan oleh anaknya, Stephen. Beliau telah memimpin
seramai 300 keluarga ke Mexico dan membina petempatan mereka di tanah-tanah
subur di sepanjang Sungai Brazos. Setiap keluarga telah diberi hampir 200 ekar
secara percuma untuk tujuan berladang dan 4 ribu ekar tanah telah dibuka secara
percuma untuk menanam rumput dengan syarat mereka bebas daripada membayar cukai
selama 6 tahun. Koloni yang pertama ini telah berjaya mencapai kemakmuran
hidup. Ini telah memnyebabkan lebih ramai lagi orang daripada negeri-negeri di
selatan Amerika Syarikat merentasi sempadan untuk sampai ke Texas.
Dalam
perang dengan Mexico, Mexico mengalami kekalahan total dan terpaksa
menandatangani Perjanjiari Guadalupe
Hidalgo tahun 1848. Dalam perjanjian tersebut Mexico menarik klaimnya
atas Texas dan menyerahkan New Mexico dan California serta mengakui Rio De
Grande sebagai perbatasan kedua negara.
b.
Perluasan ke Oregon
Awal tahun 1800an, Perancis dan Sepanyol telah
melepaskan tuntutan masing-masing ke atas Oregon, meninggalkan Britain, Russia
dan Amerika Syarikat terus mempertahankan tuntutan masing-masing. Seterusnya
Russia telah menetapkan tuntutannya sehingga di selatan sempadan Alaska pada
kedudukan grid 54o40'. Kini tinggal Britain dan Amerika Syarikat untuk
sementara waktu telah menggantungkan tuntutan masing-masing.
Sementara itu, menjelang tahun 1844 semakin ramai
rakyat Amerika memasuki Oregon sama ada pedangan ataupun juga mengusahakan
ladang di lembah Sungai Willamette. Ekoran daripada itu, pendudukan Oregon
telah menjadi isu utama dalam kempen pilihanraya presiden pada tahun tersebut.
Pilihanraya presiden pada tahun 1844 adalah pertandingan antara Henry Clay dari
Kentucky (parti Whig) dan James K. Polk dari Tennessee (parti Demokratik). Polk
seorang penyokong dasar perluasan Amerika Syarikat. Pendek kata, beliau telah
memenangi pilihanraya dengan jumlah undi 170: 105. Maka dfalam ucapan aluan
perlantikan beliau menjadi Presiden Amerika Syarikat yang ke-11, antara lain
menyebut:
Our title to the whole of the territory of Oregon is
clear and unquestionable, and already are our people preparing to perfect that
title by occupying it with their wives and children.
Petikan ucapan beliau ini jelas menggambarkan dasar
perluasan telah menjadi agenda utama Amerika Syarikat ketika itu. Sokongan padu
daripada rakyat Amerika kepada dasar perluasan juga kukuh apabila akhbar-akhbar
tempatan menyiarkan slogan-slogan fifty-four forty or fight, yang merujuk
kepada kesanggupan rakyat Amerika untuk merampas sempadan utara Oregon pada
kedudukan grid 54o40' yang masih milik Russia ketika itu. Namun isu tersebut
telah diselesaikan secara damai kemudian.
c.
Perluasan ke California
Kegagalan unutk meluaskan wilayah ke arah utara
kemudiannya mendorong Amerika Syarikat menghala perhatian ke arah selatan,
khususnya ke atas California. California adalah wilayah jajahan Mexico selepas
peninggalan kuasa Sepanyol pada tahun 1834. Sejak itu, rakyat Mexico telah
mendominasi kehidupan di California. Pada pertengahan tahun 1840an, rakyat
Amerika di California telah mencapai jumlah 700 orang, terutamanya terdiri
daripada kelasi-kelasi kapal dan juga pedagang-pedagang di bandar-bandar Los
Angeles, Monterey dan Santa Barbara.
Semasa pilihanraya presiden pada tahun 1844,
California belum menjadi isu kepada rakyat Amerika. Setelah penggabunganTexas
pada tahun 1845, isu California mula dibincangkan, terutamanya kerana tarikan
potensi kedudukan dua pelabuhan di pantai Pasifik iaitu San Diego dan San
Francisco. Justeru itu, presiden Polk telah mengemukakan tawaran membeli
Calofornia daripada Mexico tetapi ditolak.
Sementara itu, pada tahun 1847 sekumpulan golongan
agama protestan yang mengelarkan kumpulan mereka sebagai the Church of Jesus
Christ of Latter-day Saints ataupun dikenali pada hari sebagai kaum Mormon
telah menerokai kawasan Utah yang terletak di sebelah timur California. Kawasan
ini diliputi oleh gurun dan bergantung kepada sebuah tasik air masin, di mana
mereka telah membina sebuah bandar disebut dengan nama Salt Lake City. Mereka
menggali parit hingga ke kawasan pergunungan ntuk mendapatkan air untuk
pertanian mereka. Akhirnya mereka berjaya mewujudkan pembangunan dan kemakmuran
di kawasan tersebut, lantas diberi nama baru sebagai Diseret, asalnya dari
sebuah gurun.
Dalam
rangka perluasan wilayah ke arah barat, pemerintah federal memegang peranan
yang sangat besar. Pemerintah federalini berperan dalam mendanai
kegiatan-kegiatan eksplorasi berbagai wilayah dan dalam mendirikan
tempat-tempat pemukiman. Tanah-tanah tersebut diatur oleh beberapa departemen
pemerintah, termasuk Biro Manajemen Tanah, Biro Urusan-Urusan Indian, dan
Pelayanan Hutan Nasional.
Tujuan
perluasan wilayah ke arah barat memang dalam rangka meluaskan wilayah Amerika
Serikat yang membentang dari Atlantik ke Pasifik, walaupun di balik itu ada
motif ataupun kepentingan lain seperti ekonomi misalnya. Alasan yang digunakan
waktu itu adalah terkait dengan Manifest Destiny. Manifest Destiny merupakan alasan yang sering dipakai dalm
rangka perluasan wilayah ke arah barat, bahwa Amerika Serikat sebagai bangsa
yang besar maka wajib menyebarkan paham demokrasi ke segala penjuru dunia kalau
perlu dengan cara kekerasan.
2.3
Dampak Perluasan Wilayah ke Barat
Perluasan
wilayah ke arah barat mempunyai dampak
jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka
pendeknya yaitu perluasan berakibat pada munculnya konflik antar negara
bagian. Namun, konflik-konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui kompromi-kompromi (Kompromi Missouri
1820 dan Kompromi 1850).
2.3.1 Kompromi Missouri
Pada
Tahun 1820 -1821, Kongres AS mengambil tindakan untuk mengakhiri serangkaian
krisis seputar perluasan perbudakan.
Dari 1818, Wilayah Missouri telah memiliki jumlah penduduk yang cukup
untuk masuk bergabung ke dalam Union sebagai negara bagian. Pada tahun 1819,
Missouri yang memiliki 10. 000 budak, mendaftarkan diri masuk ke dalam Union.
Penduduk Utasa berunjuk rasa mengerahkan orang-orang untuk menentang masuknya
Missouri kecuali sebagai negara bagian bebas budak. Pada waktu itu masyarakat
bebas di Utara dan masyarakat yang menganut perbudakan dari Selatan menyebar ke
Barat, maka mereka emelihara semacam perimbangan di antara negara-negara bagian
yang dibentuk di wilayah Barat tapaknya tepat secara politik.
Pada
tahun 1818, ketika Illinois diakui masuk ke union, sepuluh negara bagian
mengizinkan perbudakan, sementara 11 lainnya melarang, tetapi keseimbangan terjadi
ketika Alabama yang mendukung perbudakan diakui sebagai sebuah negara bagian
Pendatang
menjadi sangat banyak berdatangan dari Selatan, dan Menginginkan Missouri
menjadi negara bagian yang mengizinkan perbudakan. Menuju ke
rancangan undang-undang yang kemudian di
bawa ke House of Representatif, James Tallmadge dari New York mengajukan sebuah
amandemen yang melarang pemasukan budak dan mengusulkan persamaan seluruh budak
yang lahir di Missouri. Amandemen
ini lolos di DPR (Februari, 1819), tetapi tidak demikian di Senat. Perdebatan sengit semakin tajam ke pembagian Amerika Serikat.
Pada Januari, 1820, sebuah rancangan undang-undang untuk
mengakui Maine sebagai negara bagian lolos di DPR. Pengakuan terhadap Alabama
sebagai negara bagian yang mengizinkan perbudakan pada 1819 telah membawa negara bagian yang mengizinkan perbudakan dan
negara bagian yang anti perbudakaan harus memiliki jumlah wakil yang sama di
Senat, dan hal ini terlihat jelas dengan memasangkan Maine (negara bagian yang
anti perbudakan) dan Missouri, persamaan inilah yang harus dipertahankan.
Dua rancangan undang-undang tersebut digabungkan menjadi
satu di Senat, dengan klausul melarang
perbudakan di Missouri digantikan dengan tindakan mengizinkan perbudakan di
sisa wilayah Lousiana Purchase sebelah utara garis 36 30’ N lat. (batas
selatan Missouri). DPR menolak rancangan undang-undang kompromi ini, tetapi
setelah penunjukkan sebuah komisi konferensi yang terdiri dari anggora DPR
maupun Senat, rancangan undang-undang
tersebut dipisahan, dan pada bulan Maret, 1820, Maine menjadi negara
bagian dan Missouri diberikekuasaan untuk mengadopsi konstitusi yang tidak
melarang perbudakan.
Bagaimanapun, kesediaan konstitusi Missouri melarang
masuknya orang-orang hitam yang bebas ke negara bagian tidak distujui oleh
kebanyakan orang-orang kongres dari utara, dan memerlukan kompromi dari kongres yang lainnya. Sebelum badan
pembuat undang-undang mengikrarkan bahwa tak ada satu pun dalam konstitusi yang
diinterpretasikan akan mengikhtisarkan hak-hak azasi penduduk Amerika Serikat
diakui dalam anggaran dasar dan Missouri diakui di Union (Agustus, 1821). Henry
Clay, seorang juru bicara di DPR, banyak berjasa dalam menjamin berlangsungnya
kompromi. Ia mengusulkan Missouri
diterima sebagai negara bagian
perbudakan, tetapi pada waktu yang sama Maine masuk menjadi negara bagian bebas
budak. Senator Illinois, Jesse B. Thomas, menyatakan agar supaya masalah
tentang perbudakan tidak muncul lagi, maka perbudakan tidak
diizinkan/dihapuskan di wilayah Louisiana Purchased. Akan tetapi pernyataaan
itu tidak efektif lagi ketika Kansas-Nebraska Act diberlakukan.
2.3.2 Kompromi 1850
Sampai
tahun 1845, perbudakan sepertinya akan dibatasi di daerah-daerah yang memang
sudah dari dulu menganutnya. Perbudakan telah dibatasi oleh Kompromi Missouri
dan tak mungkin dilanggar. Tetapi berkembangnya wilayah-wilayah baru membuka
peluang perluasan perbudakan. Setelah Perang Amerika – Meksiko, Amerika Serikat
memperoleh wilayah aneksasi baru, yaitu California, Utah, dan New Mexico. Texas
sudah lama mengizinkan perbudakan tentu saja masuk ke Union menjadi negara
bagian perbudakan. Sedangkan California, Utah, dan New Mexico tidak memiliki
perbudakan. Ketika Amerika bersiap-siap akan mengambil alih wilayah tersebut
pada tahun 1846, maka muncul perdebatan tentang apa yang akan mereka lakukan.
Ekstremis
dari Selatan mendesak agar semua tanah yang didapat dari Meksiko diserahkan
kepada pemilik budak. Dilain pihak kelompok anti perbudakan di Utara menuntut
semua daerah baru ditutup untuk perbudakan. Pada Januari 1848 penemuan emas d
California menyebabkan 80 orang lebih berbondong-bondong ke wilayah itu.
California menjadi persoalan penting. Kongres harus memutuskan status daerah
baru tersebut sebelum pemerintahan yang resmi didirikan.. Senator Henry Clay,
menengahi dengan mengusulkan kompromi untuk kedua kalinya. Isinya : California
didaftarkan sebagai negara bagian dengan konstitusi negara bebas (perbudakan
dilarang), Utah dan New Mexico akan diatur tanpa menyinggung perbudakan,
tuntutan Texas terhadap porsi tanah di New Mexico akan diganti dengan bayaran
sebesar $10 juta, Peraturan baru yang lebih efektif akan dibentuk untuk
menangkap budak yang lari dan memulangkan mereka kepada majikan mereka
(mengaktifkan lagi The Fugitive Slave Act), Pembelian dan penjualan budak
(bukan perbudakan) dihapuskan di Distrik Columbia. Langkah-lankan ini dalam sejarah dikenal sebagai Kompromi
1850-dikeluarkan-dan seluruh bangsa menarik nafas lega.
Dampak
jangka panjang adalah memungkinkan Amerika Serikat berkembang menjadi negara
super power, bahkan hyper power. Hal tersebut dimungkinkan karena Amerika
Serikat mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusianya
cerdas.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perluasan wilayah ini berarti bahwa Amerika
Utara banyak didominasi oleh lembaga-lembaga dan cara hidup orang-orang Inggris, di samping Spanyol dan Perancis.
Orang-orang Spanyol dan Perancis mengeksplorasi dan bermukim juga di Amerika
Utara pada abad ke-16, 17, dan 18. Bagaimana pun juga perluasan wilayah ke arah
barat ini mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk sejarah Amerika Utara,
khususnya Amerika Serikat.
Ekspansi
warga AS bukan hanya dilakukan ke wilayah AS belahan barat melainkan juga ke
kawasan yang dikuasai oleh Mexico di selatan. Pada tahun 1820-an, sejumlah orang
Amerika yang dipimpin oleh Stephen
Austin mulai bermukim di Texas yang
dikuasai oleh Mexico. Sebagian pemukim tersebut adalah pemilik budak. Dengan
demikian perbudakan juga diberlakukan di sana. Setelah jumlah pemukim semakin
banyak, warga Texas yang tidak begitu suka dengan pemerintah Mexico menyatakan
kemerdekaannya tahun 1832. Amerika Serikat yang berkepentingan dengan Texas
melakukan aneksasi tahun 1844. Setelah
melalui perdebatan dalam perlemen AS akhirnya Texas menjadi negara bagian AS
tahun 1945.
Setelah
memperoleh Texas, orang-orang AS ternyata masih terus melakukan ekspansi.
Wilayah terakhir yang digabungkan dengan AS yang diperoleh dari Mexico adalah
California. Dalam perang dengan Mexico, Mexico mengalami kekalahan total dan
terpaksa menandatangani Perjanjiari
Guadalupe Hidalgo tahun 1848. Dalam perjanjian tersebut Mexico menarik
klaimnya atas Texas dan menyerahkan New Mexico dan California serta mengakui
Rio De Grande sebagai perbatasan kedua negara. Pada tahun 1853 AS juga
memperoleh tambahan wilayah di sebelah selatan California yang berbatasan
dengan Mexico. Sedangkan Oregon diperoleh dari Inggeris setelah ditandatangani
perjanjian dengan negara itu tahun 1846.
Dalam rangka perluasan wilayah ke arah barat,
pemerintah federal memegang peranan yang sangat besar. Pemerintah federalini
berperan dalam mendanai kegiatan-kegiatan eksplorasi berbagai wilayah dan dalam
mendirikan tempat-tempat pemukiman. Peta di bawah ini menunjukkan wilayah yang
dimiliki dan dikontrol oleh pemerintah federal dalam tahun 1990an. Tanah-tanah
tersebut diatur oleh beberapa departemen pemerintah, termasuk Biro Manajemen
Tanah, Biro Urusan-Urusan Indian, dan Pelayanan Hutan Nasional.
Tujuan
perluasan wilayah ke arah barat memang dalam rangka meluaskan wilayah Amerika
Serikat yang membentang dari Atlantik ke Pasifik, walaupun di balik itu ada
motif ataupun kepentingan lain seperti ekonomi misalnya. Alasan yang digunakan
waktu itu adalah terkait dengan Manifest Destiny. Manifest Destiny merupakan alasan yang sering dipakai dalm
rangka perluasan wilayah ke arah barat, bahwa Amerika Serikat sebagai bangsa
yang besar maka wajib menyebarkan paham demokrasi ke segala penjuru dunia kalau
perlu dengan cara kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Francis
Whitney, ed. Keith W. Olsen. 2005. Garis
Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri A.S.
2.
Diktat Pengantar Sejarah Amerika I. Staf UNY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar